Optimistis Permintaan Semen Meningkat di Semester II

Kotabaru, BARITO – Kuartal kedua tahun 2020 dianggap sebagai kondisi ekonomi yang paling menantang. Sebagaimana diketahui, pada kuartal ini pertumbuhan ekonomi Indonesia terperosok di minus 5,32 persen. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi secara menyeluruh.

Terkait itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa optimistis akan terjadi kenaikan permintaan semen yang lebih tinggi di semester kedua 2020, dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mulai lebih banyak pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur, kata Direktur and Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa, Oey Marcos, dalam keterangannya, kemarin.

Dia mengakui, pada semester pertama tahun 2020, dibandingkan tahun sebelumya, terjadi penurunan penjualan produk semen Indocement mencapai -11,9% atau -994 ribu ton dari yang dibukukan sebesar 7,3 juta ton.

Sementara itu, permintaan semen domestik secara nasional juga turun sebesar -7,7% . ‘’Akibatnya terjadi penurunan pangsa pasar Indocement, dari 26,2% di semester pertama 2019 menjadi 26,0% pada semester pertama 2020,’’ beber Oey Marcos.

Dia mengungkapkan, pangsa pasar utama Indocement adalah di Jawa Barat, termasuk Jakarta, sebesar 46,2%. ‘’Namun, untuk pangsa pasar kami di keseluruhan pulau Jawa sebesar 34,8%,’’ imbuhnya.

Oey juga mengakui, terjadi penurunan pendapatan neto perseroan sebesar -11.6%, lebih rendah dari persentase penurunan volume penjualan, yang disebabkan harga jual rata-rata per ton (konsolidasi) lebih tinggi 0.9%.

Kemudian, sambung dia, perseroan menyisihkan penurunan nilai mesin dan peralatan sebesar Rp73,5 miliar yang berdampak pada penurunan laba usaha pada semester pertama 2020.

Namun demikian, kata Oey, melihat posisi neraca keuangan yang kuat dengan total kas dan setara kas sebesar Rp7,8 triliun, pihaknya tetap meyakini pertumbuhan permintaan semen domestik yang lebih baik di semester kedua 2020.

Dalam situasi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, lanjut dia, lIndocement akan terus menjadi cost-leader dengan melakukan berbagai upaya pengurangan biaya, seperti peningkatan penggunaan batu bara kalori lebih rendah dan harga yang lebih murah, peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif, dan efisiensi biaya tetap.

“Selain itu, kami akan lebih fokus untuk mendistribusikan semen di pasar utama kami dan juga memaksimalkan volume output dari semua terminal semen yang ada. Kami juga akan fokus untuk meningkatkan volume ekspor baik klinker maupun semen putih,” demikian Oey Marcos.ril

Related posts

HM Tambrin: Layanan Haji Ramah Lansia Dimulai dari Tanah Air

BPSDMD Kalsel Didorong Tingkatkan Penerimaan PAD

Komisi III DPRD Kalsel Pelajari Pengelolaan Angkutan Perkotaan Di Bali dan Inginkan Kereta Api Di Banua