STIEPAN-Pemdes Kerjasama Desa Binaan, Dukung Program Kampus Merdeka

by admin
1 comment 3 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia (STIEPAN) Banjarmasin bersinergi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) di Provinsi Kalimantan Selatan melalui Program Desa Binaan.

Ada empat desa binaan STIE Pancasetia, yakni tiga di Kabupaten Banjar, yakni Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura, Desa Haur Kuning Kecamatan Beruntung Baru dan Desa Tiwingan Lama Kecamatan Kecamatan Aranio serta satu desa di Kabupaten Tanah Laut, yakni Desa Martadah Kecamatan Tambang Ulang.

Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin Dr Nurus Sjamsi mengatakan pihaknya mendukung Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari pemerintah melalui program Desa Binaan.

“Program Desa Binaan ini adalah sebagai upaya awal, yakni membuka jalinan kerjasama dengan beberapa instansi, yang selaras Tri Dharma Perguruan Tinggi dan empat desa melalui Pengembangan Desa Binaan,” ujarnya didampingi Tim Ahli Kampus Gila Marketing Ernawati SE, MM saat memberikan keterangan pers, Senin (14/6/2021).

Dengan adanya kerjasama tersebut, imbuhnya dapat memberikan peluang kepada dosen dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian atau pengabdian kepada masyarakat dengan desa sebagai mitra.

Dia menuturkan tim dosen dan mahasiswa telah beberapa kali melakukan serangkaian kunjungan ke sejumlah desa sebagai implementasi kerjasama tersebut.

“Konsep Kampus Merdeka adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi revolusi industri dengan membekali kecakapan kompetensi yang adaptif, entrepreneurial dan complex problem solver. Karena itu perlu kecakapan lintas disiplin ilmu agar para mahasiswa tidak hanya mengetahui satu ilmu secara sempit tetapi bisa berinteraksi dengan lintas ilmu untuk menghasilkan kreativitas inovasi baru,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan penyediaan fasilitas yang mendukung inovasi mahasiswa akan membantu perkembangan kognitif, afektif dan konatif secara maksimal. Pengembangan kognitif, afektif dan juga konatif pada dasarnya akan bisa didapatkan dari adanya penerapan kampus inovatif yang berusaha di kembangkan.

“Ini sebuah peluang bagi setiap mahasiswa untuk dapat mengembangkan kompetensinya, sehingga selalu tercipta lulusan lulusan yang lebih unggul dan dapat bermanfaat di kehidupan bermasyarakatnya kelak,” cetus Nurus Sjamsi.

Senada Ernawati menambahkan pengembangan kampus yang inovatif pada dasarnya akan memberikan dampak positid bagi perkembangan keilmuan mahasiswa. Sebuah pengembangan kampus yang jauh lebih inovatif nantinya akan membawa mahasiswa mendapatkan keunggulan dibidang keilmuannya.

“Mahasiswa yang unggul akan memiliki modal setelah lulus nantinya untuk bisa menjalankan kehidupan bermasyarakat dengan baik. Pengembangan sebuah kampus yang inovatif akan mendorong mahasiswa untuk bisa berpikiran maju dalam kehidupan. Mahasiswa akan menebar manfaat dari setiap tindakan yang diambil dalam kehidupannya yang mengutamakan kepentingan masyarakat,” katanya.

Mahasiswa, imbuhnya harus menjadi live long leaner atau menjadi pembelajar yang belajar seumur hidup. Artinya mahasiswa harus terampil, terus belajar dengan hal-hal baru.

“Tentunya STIE Pancasetia memberikan ruang bagi mahasiswa dalam pengembangan diri melalui pembekalan pengetahuan dan diikutsertakan terjun bersama dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat di lapangan. Termasuk ketika mereka melakukan praktek langsung dengan konsep “Gila Marketing” sesuai tagline STIEI Pancasetia,” kata salah satu dosen senior ini.

Sementara itu Kepala Desa Cindai Alus Samija, A.Md berharap perguruan tinggi dapat membantu warga desa untuk mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.

“Kami bersyukur dan menyambut baik kerjasama yang dijalin sebagai salah satu program yang bisa membantu percepatan pembangunan potensi-potensi desa kami melalui masukan-masukan dan inovasi serta pengetahuan yang diberikan dosen dan mahasiswa STIE Pancasetia,” ungkapnya.

Penulis : Cynthia
Editor    : Sopian

Baca Artikel Lainnya

1 comment

Leave a Comment