Sosialisasikan Panduan Isoman yang Benar sebagai Bentuk Edukasi

by admin
0 comment 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Panduan Isolagi Mandiri (Isoman) perlu disosialisasikan jika hal itu memang ada. Namun sampai saat ini panduan Isoman ini tidak terlihat. “Saya kira perlu ada sosialisasi sebagai bentuk edukasi ke masyarakat. Bagaimana cara Isoman yang benar agar tidak terjadi penularan kepada orang lain,” ucap dosen Universitas Islam Kalimantan Dr H Jarkawi, Senin (2/8/2021).

Ia mengakui, jika Isoman di rumah, maka cara dan aturan yang dipakai tentu berbeda dengan praktiknya. “Coba bayangkan, jika gosok gigi, kemudian sabun mandi dipakai secara bersama-sama dengan keluarga menjadi satu. Lalu ruang rumah juga kecil, nah bagaimana bisa Isoman? kalau kondisi keluarga itu lemah, maka akan menjadi klaster keluarga yang positif,” tandasnya.

Untuk itu, Ia berharap ada panduan khusus untuk Isoman di rumah. “Dan panduan Isoman itu disebar luaskan ke masyarakat. Selama ini yang namanya Isoman tidak keluar rumah. Tidak berpikir lain, padahal penularan Covid-19 sangat masif dan dimana saja bisa tertular,” tuturnya.

Terpenting yang perlu menjadi perhatian, sebutnya, ada masyarakat yang tidak percaya Covid-19. “Ini bagaimana juga mengatasi. Saya pernah tanya ke pedagang.  Katanya tak apa Covid-19, yang penting tetap makan. Nah kebetulan saja Ia sehat. Ini bagi saya tentu harus menjadi perhatian kita bersama, kenapa mereka ini tidak percaya adanya Covid-19. Padahal bisa saja mereka yang menularkan kepada orang lain,” beber H Jarkawi.

Teks. Dr H Jarkawi

Sementara itu, Juru Bicara  Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa tindakan sedini mungkin juga perlu dilakukan bagi anggota keluarga yang melalkukan kontak erat dengan pasien Covid-19. Wiku menegaskan, jika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan isoman, dalam hal penerapan prosedur yang baik dan benar, pasien Covid-19 harus melakukan isolaso secara terpusat di tempat yang sudah disiapkan pemerintah.

“Apabila masyarakat tidak mungkin melakukan isolasi mandiri di rumah, maka dapat melakukan isolasi di tempat Isolasi terpusat yang disediakan pemerintah daerah masing-masing yang dibantu Pemerintah pusat,” tegas Wiku seperti dilansir.

Lantas, bagaimana sebenarnya prosedur isoman yang baik dan benar?

  1. Lakukan Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat

Cukupi asupan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan berolahraga. Pastikan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

  1. Bijak Mengelola Limbah

Limbah harian selama isoman harus diperlakukan dengan hati-hati. Barang bekas pakai disimpan di waddah tertutup dan dibersihkan secara terpisah dengan barang yang digunakan oleh anggota keluarga lainnya.

  1. Lakukan Disinfeksi Rutin

Lakukan disinfeksi secara rutin, terutama untuk peralatan dan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, kran, toilet, wastafel, dsb.

  1. Standar Ruangan Isolasi Mandiri

Ruangan isoman setidaknya memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.

  1. Lakukan Pengecekan Secara Berkala

Pasien isoman perlu melakukan pengecekan dan perkembangan gejala, mulai dari suhu tubuh, napas, hingga saturasi oksigen.

  1. Perhatikan Durasi Isoman

Lakukan isoman selama 10 hari untuk pasien tanpa gejala dan 10 hari + 3 hari untuk pasien dengan gejala ringan

  1. Hubungi Layanan Kesehatan Saat Kondisi Memburuk

Jika gelaja memburuk, seperti demam, batuk, sesak napas dengan frekuensi lebih dari 30 kali per menit, segera hubungi layanan kesehatan. Isolasi mandiri wajib dilakukan bagi orang yang dinyatakan positif Covid-19, baik yang tanpa gejala maupun yang bergela ringan. Demi keamanan dan keselamatan bersama, isolasi mandiri (isoman) harus dilakukan dengan prosedur yang baik dan benar.

afdi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment