Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Anggota MPR RI utusan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Habib Zakaria Bahasyim, kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Hal itu bagian dari tugas konstitusionalnya dalam memperkuat wawasan kebangsaan masyarakat. Bahkan, setelah sukses melaksanakan kegiatan pertama di Kelurahan Tanjung Pagar, lalu acara kedua dilanjutkan di Kelurahan Murung Raya, Kecamatan Banjarmasin Selatan, pada siang hari setelah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025).
Baca Juga: Jasad Penjual Sapu ini Ditemukan di Sungai Kecil Tepi Jalan Sungai Jingah Banjarmasin
Hadir Lurah Murung Raya beserta sejumlah tokoh masyarakat setempat, serta ratusan peserta yang tampak antusias mengikuti jalannya sosialisasi.
Habib Zakaria Bahasyim menyampaikan secara mendalam makna dan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika.
Menurutnya, masyarakat perlu memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar tersebut agar dapat menjadi dasar moral dan pedoman hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Pentingnya peran masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda,” tambahnya.
Ia menyatakan, pemahaman kuat terhadap Empat Pilar Kebangsaan menjadi bekal penting membimbing generasi bangsa menuju arah yang lebih baik—menjadi generasi berkarakter, berakhlak, serta memiliki semangat cinta tanah air yang tinggi.
“Nilai-nilai kebangsaan harus terus dijaga dan diwariskan, terutama di tengah tantangan zaman modern yang penuh dinamika dan pengaruh global,” tuturnya.
Baca Juga: Jasad Penjual Sapu ini Ditemukan di Sungai Kecil Tepi Jalan Sungai Jingah Banjarmasin
Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta menanyakan relevansi Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan modern saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Habib Zakaria menyebut, di era modern, nilai-nilai Empat Pilar semakin penting untuk dijadikan pedoman moral dan sosial. “Kemajuan teknologi dan perubahan zaman tidak boleh mengikis jati diri bangsa. Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi fondasi utama agar kita tidak kehilangan arah dan identitas sebagai bangsa Indonesia,” ujar Habib Zakaria di akhir pemaparannya.