Banjarmasin, BARITO – Jembatan Cable Stayed atau jembatan Alalak 1 menjadi objek wisata dadakan oleh warga. Tak heran sepanjang hari hingga malam selalu dikunjungi warga.
Namun sayang, keindahan jembatan yang kini menjadi kebanggaan Banjarmasin dan Batola itu dicemari oleh kelakuan warga yang tidak memerhatikan lingkungan.
Tak sedikit sampah berserakan telah menjadi pemandangan tambahan disana.
Misalnya di wilayah Batola, mulai dari sampah plastik es, tusuk pentol dan sampah lainnya.
Kemudian di wilayah Banjarmasin depan RSUD Ansari Saleh, sampah yang sama juga menjadi pengryusak pemandagan di wilayah jemabatan yang belum di resmikan itu.
Ketika di konfirmasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Mukhyar, terlihat tidak mau ambil pusing terkait persoalan sampah di kawasan jembatan yang menjadi objek wisata baru bagi warga Banjarmasin maupun Batola ini.
“Tidak bisa serta merta menyalahkan Pemerintah Kota (Pemko). Harusnya masyarakat yang pesta pora disitu (jembatan) jangan meninggalkan sampah. Simpan lah sampahnya masing-masing,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).
Ia juga menegaskan bahwa semestinya pihak pelaksana maupun siapa yang berwenang terhadap keberadaan jembatan dengan model cable stayed itu, bisa mengantisipasi potensi itu di awal-awal.
Nyatanya, keadaan ini belum mampu diatasi pihak terkait. Hingga membuat estetika infrastruktur semegah itu menjadi berkurang.
“Pelaksana harusnya dari awal sudah tahu potensi itu dan bisa mengantisipasinya. Kalau ada desakan penempatan bak sampah pun sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Karena akan mengurangi estetika jembatan,” tegasnya.
Mukhyar juga tidak berencana untuk menempatkan, petugasnya untuk mengamankan kebersihan di kawasan jembatan tersebut.
Walaupun ada ia mungkin hanya membantu sesuai batas yang menjadi kewenangan Pemko Banjarmasin, dengan catatan persoalan sampah ini menjadi permasalahan yang terus menerus terjadi.
“Kita biarkan saja dulu sampai mereka (masyarakat) merasa tidak nyaman dengan sendirinya,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani