Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai kinerja lembaga jasa keuangan tetap stabil dan terjaga untuk mendukung inklusi keuangan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Perkembangan Sektor Perbankan Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga dan aktivitas operasional perbankan tetap optimal untuk memberikan layayan keuangan bagi masyarakat di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Prof Henri Subiakto: UU ITE Harus Dikawal agar Tak Menjadi Alat Pembungkam Pers
Menurut Kepala OJK Provinsi Kalsel Agus Maiyo, pada September 2025, aset tumbuh sebesar 12,40 persen yoy atau menjadi sebesar Rp110,39 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 12,37 persen yoy dan kredit juga tumbuh 9,19 persen yoy.
“Kontribusi terbesar peningkatan kredit didominasi oleh kredit investasi sebesar 24,93 persen dengan outstanding sebesar Rp23,06 triliun,” ujar Agus Maiyo di Banjarmasin,Kamis (30/10/2025).
Secara spasial, penyaluran kredit terbesar pada masyarakat Kota Banjarmasin dengan proporsi sebesar 65,48 persen atau sebesar Rp53,66 triliun. Sementara itu, profil risiko relatif terjaga dengan NPL nett 1,24 persen, serta intermediasi yang cukup baik dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 82,79 persen.
Baca Juga: Prof Henri Subiakto: UU ITE Harus Dikawal agar Tak Menjadi Alat Pembungkam Pers
Sejalan dengan bank umum konvensional, perkembangan bank umum syariah di Provinsi Kalimantan Selatan posisi September 2025 juga mencatatkan pertumbuhan positif. Hal tersebut tercermin dari peningkatan Aset, DPK, dan Kredit masing-masing SP-13/KOSR/OJK/X/2025 2 sebesar 10,22 persen yoy, 1,00 persen yoy, dan 11,28 persen yoy. Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada di angka 96,33 persen dengan NPF net sebesar 0,73 persen.
Kinerja Bank Umum Syariah di Kalimantan Posisi September 2025.Penyaluran kredit di Kalimantan Selatan didominasi oleh sektor ekonomi Rumah Tangga, dengan porsi 37,55 persen, diikuti dengan Sektor Pertanian (19,46 persen), dan Perdagangan Besar dan Eceran (15,20 persen).
Baca Juga: Prof Henri Subiakto: UU ITE Harus Dikawal agar Tak Menjadi Alat Pembungkam Pers
Perkembangan Sektor Pasar Modal Per Agustus 2025, sektor Pasar Modal mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Nilai kepemilikan saham di Kalsel menempati posisi kedua di Kalimantan, dengan nilai sebesar 33,42 persen yoy atau menjadi Rp114,137 triliun sedangkan nilai transaksi saham berada di angka Rp1,57 triliun (72,25 persen yoy). Sementara itu, jumlah Single Investor Identification tumbuh sebesar 23,49 persen yoy.