Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan kegiatan khusus sedunia untuk membagikan solusi terhadap kekerasan yang sudah lama ada

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID —Suara para tentara dan warga sipil yang menghadapi perang:

”Punggung dan wajah saya pernah tertembak…,” kata Wilmar, seorang tentara dari Kolombia.
”Kedua orang tua saya tewas terbunuh. Karena perang, saya menjadi anak yatim piatu…,” kata Marie, seorang warga dari Rwanda.

Kutipan yang memedihkan hati ini bisa ditemukan dalam artikel pembuka dari majalah Menara Pengawal No. 1 2025 yang berjudul ”Dunia Tanpa Perang––Mungkinkah?”

Lebih dari 9 juta sukarelawan akan mengikuti kegiatan khusus sedunia di bulan September untuk membagikan majalah yang menjelaskan bagaimana Wilmar, Marie, dan yang lainnya akhirnya menemukan kedamaian.

Namun yang terpenting, majalah itu akan memberikan informasi kepada masyarakat tentang solusi dari Kitab Suci untuk mengakhiri peperangan.

”Kita hidup pada waktu di mana konflik kekerasan, bahkan perang yang besar, sedang melonjak.

” Kami yakin bahwa majalah ini akan memberikan harapan bukan hanya kepada jutaan orang yang menderita akibat perang, namun juga kepada siapa pun yang sedang mencari kedamaian dalam hidup mereka,” kata Alfred Kusuma, Juru Bicara Saksi-Saksi Yehuwa melalui siaran pers,Sabtu (30/9/2025)

Majalah yang singkat namun mendalam ini membahas topik-topik seperti:
Kenapa Perang Terus Terjadi?
Bagaimana Perang Akan Diakhiri?
Merasa Damai dalam Dunia yang Penuh Peperangan

Mungkin topik yang paling menarik dalam majalah ini adalah jawaban yang menghibur atas pertanyaan: Apakah dunia ini bisa bebas dari perang?

”Solusinya ada dalam pernyataan sederhana yang Yesus buat dalam contoh doa yang terkenal, yang biasa disebut Doa Bapa Kami.

Hal ini khususnya akan menyentuh hati mereka yang telah menunggu pemerintah untuk membuat perubahan,” kata Alfred.

Selama bulan kegiatan khusus ini, para Saksi juga akan mengundang masyarakat untuk menghadiri ceramah istimewa dengan tema yang sama seperti di majalah.

Pembahasan selama 30 menit ini terbuka untuk umum dan akan disampaikan di seluruh dunia di tempat ibadah mereka yang disebut Balai Kerajaan.

Tidak ada kolekte dalam acara non-profit ini.
”Kami mengundang semua untuk hadir,” kata Alfred. ”Bagi kebanyakan orang, apa yang akan mereka dengar bukan hanya menghibur tapi juga bisa mengubah kehidupan.”

Untuk menghadiri ceramah istimewa yang berjudul ”Dunia Tanpa Perang––Mungkinkah?”

Silakan temukan Balai Kerajaan terdekat dari lokasi Anda, dengan kunjungi jw.org > Tentang Kami > Pertemuan.
Semua informasi di jw.org gratis dan tidak perlu mendaftar.

Rel/ Editor : Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Kerusakan Ekosistem Karena Ulah Manusia

Pengelolaan dan Pengaturan Pembukaan Lahan Gambut: Antara Larangan Pembakaran dan Kearifan Lokal di Indonesia

‘Menolak Pembakaran Lahan Gambut demi Masa Depan yang Lebih Aman’