Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Suara desakan agar aparat penegak hukum segera membongkar dugaan korupsi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kembali menguat.
Kamis (20/11/2025), ratusan massa dari Kelompok Masyarakat Pemerhati Banua (KMPB) mendatangi Kantor Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan di Jalan Ahmad Yani Km 4, Banjarmasin.
Aksi yang dipimpin Ketua KMPB, Bahauddin, itu menjadi bentuk protes terbuka atas dugaan praktik KKN di sejumlah proyek bernilai miliaran rupiah di HSU. Meski berlangsung damai, tekanan moral terhadap aparat terlihat sangat kuat.
Proyek-proyek yang disoroti massa meliputi:
Penanganan long segment ruas Garunggung – Danau Terate: Rp 8,5 miliar
Pengaspalan Desa Garunggung: Rp 700 juta
Pengadaan peralatan & mesin BLUD RSUD Pembalah Batung: Rp 2,1 miliar
Pengadaan barang & jasa BLUD lainnya: Rp 53,3 miliar
Massa menilai sejumlah pekerjaan tersebut diduga tidak memenuhi standar teknis dan berpotensi menimbulkan kerugian negara.
Dalam orasinya, Bahauddin menegaskan aksi mereka adalah bentuk keresahan masyarakat terhadap indikasi penyimpangan anggaran.
“Kami datang karena rakyat butuh keadilan. Bila ada penyimpangan, jangan dibiarkan. Negara tidak boleh dirugikan,” tegasnya.
Ia menyebut pihaknya telah mengumpulkan data awal terkait dugaan ketidakwajaran proyek-proyek tersebut.
“Kami yakin Polda Kalsel mampu menuntaskan ini. Kami ingin proses dilakukan profesional, tanpa intervensi, tanpa tebang pilih,” ujarnya.
Bahauddin juga menyoroti khusus pengadaan alat kesehatan, obat-obatan, serta belanja barang BLUD RSUD Pembalah Batung yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Menurutnya, anggaran sebesar itu harus diawasi secara ketat dan transparan.
Massa kemudian ditemui oleh Kabag Ops Ditreskrimsus Polda Kalsel, AKBP Suprapto, yang memastikan bahwa setiap informasi dari masyarakat akan diproses.
“Kami memahami keresahan rekan-rekan. Semua laporan yang disampaikan hari ini pasti ditindaklanjuti sesuai prosedur,” katanya.
Ia menegaskan proses penyelidikan tetap mengacu pada bukti dan aturan hukum.
“Kami bekerja berdasarkan data. Bila memang ada pelanggaran, tentu akan diproses sesuai ketentuan hukum,” tandasnya.
Aksi yang digelar sejak pagi hingga siang itu berlangsung aman dan tertib. Setelah menyampaikan aspirasi, massa membubarkan diri secara tertib, namun tetap berkomitmen mengawal proses hukum.
Bahauddin menegaskan bahwa jika penyelidikan dinilai lambat, massa siap turun kembali.
“Kami akan tetap kawal. Jika tidak ada perkembangan, kami akan datang lagi dengan jumlah lebih besar,” tegasnya.
Penulis : Filarianti
Editor : Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya