Raih Gelar Doktor di Bidang Multimedia Education, Ini Kisah Inspiratif Husni Naparin

Ketua Kadin Kota Banjarmasin Apresiasi Kisah Inspiratif Itu

by adm barito post
0 comments 2 minutes read
Gelar Doctor of Philosophy Dirah Husni Naparin di University Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dari aroma ketupat yang mengepul di pagi hari hingga ruang kuliah bergengsi di University Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, kisah hidup Husni Naparin adalah perjalanan panjang tentang ketekunan, mimpi, dan keyakinan bahwa asal-usul bukanlah batas untuk meraih cita-cita.

Baca Juga: Semangat Pahlawan Harus Diteruskan Untuk Kerja Nyata, Integritas dan Pengabdian Kemajuan Daerah

Husni Naparin bukanlah sosok yang lahir dari lingkungan akademisi. Ia tumbuh di tengah kesederhanaan keluarga pedagang ketupat di kawasan Warung Kaum, Banjarmasin warung yang sudah tiga generasi berdiri, menjadi saksi perjuangan keluarga Naparin mencari rezeki halal dari tangan dan peluh sendiri. Di sela aroma santan dan anyaman janur, Husni Naparin kecil belajar arti kerja keras, disiplin, dan kejujuran.

Namun hidupnya tidak berhenti di warung. Di balik kesibukan berdagang, ada bara kecil di dadanya keinginan untuk belajar setinggi-tingginya.

Baca Juga: Semangat Pahlawan Harus Diteruskan Untuk Kerja Nyata, Integritas dan Pengabdian Kemajuan Daerah

“Saya ingin membuktikan bahwa anak penjual ketupat yang juga anak Kaum Masjid, juga bisa berprestasi sampai ke menara ilmu,” ungkapnya suatu kali dengan senyum tenang.

Langkahnya menuju gelar doktor bukan tanpa rintangan. Selain membantu keluarga, Husni Naparin juga dikenal sebagai pencari madu hutan Kalimantan, profesi yang menuntut keberanian dan ketelitian tinggi.

Dari pengalaman menembus rimba itu, ia belajar tentang ketekunan dan strategi bertahan hidup. Nilai-nilai itulah yang kelak membantunya menembus dunia akademik internasional.

Perjalanan akademiknya membawanya ke Faculty of Computing and Meta Technology, University Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia, tempat ia meneliti dan mendalami bidang Multimedia Education.

Baca Juga: Semangat Pahlawan Harus Diteruskan Untuk Kerja Nyata, Integritas dan Pengabdian Kemajuan Daerah

Di kampus itu, Husni Naparin menemukan makna baru pendidikan, bukan sekadar gelar, melainkan sarana untuk menciptakan perubahan sosial melalui teknologi dan kreativitas.

Gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) yang ia raih bukan semata simbol pencapaian akademik, tetapi juga bukti nyata bahwa kerja keras tidak mengenal batas status sosial. Ia berhasil menjembatani dua dunia, tradisi dan teknologi, akar budaya dan inovasi global.

Kini, Husni Naparin ingin mengembalikan ilmunya ke tanah kelahiran. Ia bercita-cita mengembangkan pendidikan berbasis multimedia yang mudah diakses, terutama bagi anak-anak di daerah pedesaan Kalimantan.

“Saya tidak ingin ilmu ini berhenti di ruang kampus. Ilmu harus kembali ke masyarakat, sebagaimana ketupat yang kembali ke dapur rumah-rumah Banjar setiap Lebaran, sederhana, tapi menyatukan,” ujarnya lirih.

Baca Juga: Semangat Pahlawan Harus Diteruskan Untuk Kerja Nyata, Integritas dan Pengabdian Kemajuan Daerah

Kisah Husni Naparin adalah pengingat bagi kita semua bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat yang sederhana. Bahwa dari aroma ketupat di Warung Kaum, bisa tumbuh seorang doktor yang membawa nama Banua hingga ke panggung pendidikan internasional.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Banjarmasin M Akbar Utomo Setiawan sangat mengapresiasi kisah Husni Naparin yang mampu meraih gelar doktoral di negeri Malaysia. “Memang tidak mudah, dan saya mengapresiasi kisah inspiratif Husni Naparin ini. Semoga warga Kalsel yang menempuh pendidikan di luar negeri juga memiliki kisah yang dapat dicontoh oleh generasi kita di banua,” imbuhnya.

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar