POBSI Kalsel Dorong Rumah Biliar Jadi Sarana Olahraga

Ketua POBSI Kalsel, H. Mustohir Arifin atau yang akrab disapa Haji Imus (tengah). (foto: Tolah/brt)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kalsel mendorong rumah biliar jadi sarana olahraga. Belakangan ini dimasukan dalam kategori tempat hiburan malam.

“Sejumlah peraturan daerah (Perda)
memasukkan biliar sebagai bentuk hiburan, sehingga berdampak pada citra negatif olahraga biliar di masyarakat. Padahal, biliar itu olahraga murni,” ungkap Ketua POBSI Kalsel, H. Mustohir Arifin atau yang akrab disapa Haji Imus, Rabu (24/12/2025).

Saat ini, lanjutnya, POBSI Pusat sudah membuat regulasi agar rumah biliar bisa diregistrasi secara online dan dikategorikan sebagai sarana olahraga, dengan sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi,” jelasnya Haji Imus yang juga Ketua Umum Persatuan Binaraga & Fitnes Indonesia (PBFI) Kalsel ini.

Ia menjelaskan, proses registrasi dilakukan langsung ke POBSI Pusat, sementara verifikasi lapangan menjadi tugas pengurus provinsi. “Dalam proses verifikasi tersebut, rumah biliar harus memenuhi sejumlah syarat, seperti tidak menyediakan minuman beralkohol, tidak menghadirkan live music, DJ, maupun aktivitas lain yang berbau hiburan malam,” terangnya

Kalau lolos verifikasi, sambungnya, akan menyerahkan hasilnya ke POBSI Pusat. “Setelah itu akan keluar sertifikat resmi bahwa rumah biliar tersebut masuk kategori olahraga,” bebernya.

Menurut Haji Imus, sertifikat tersebut nantinya akan ditembuskan kepada pemerintah daerah, DPRD, kepolisian, TNI, hingga Satpol PP sebagai dasar pengakuan legal bahwa rumah biliar yang bersangkutan merupakan fasilitas olahraga.

“Kami sangat menyayangkan jika rumah biliar yang benar-benar olahraga masih disamakan dengan tempat hiburan. Dampaknya membuat persepsi masyarakat terhadap olahraga biliar menjadi negatif,” ucapnya.

Olahraga biliar, lanjutnya, merupakan salah satu cabang unggulan Kalsel yang terus menunjukkan peningkatan prestasi di tingkat nasional. Sejak PON 2008 hingga PON XXI 2024, prestasi atlet biliar Kalsel terus menanjak, bahkan pada PON XXI di Medan berhasil meraih tiga medali emas. Bahkan di ajang Sea Games 2025 Thailand, atlet Kalsel mampu mempersembahkan dua medali perunggu untuk Indonesia.

“Prestasi ini membuktikan bahwa biliar adalah olahraga serius dan berprestasi. Sangat tidak adil jika disamakan dengan hiburan malam,” katanya.

Menjelang bulan Ramadan, POBSI Kalsel juga mendorong percepatan proses registrasi dan verifikasi rumah biliar. Pasalnya, selama ini rumah biliar kerap menjadi sorotan saat Ramadan, meski sudah menjalankan aktivitas olahraga murni.

“Banyak rumah biliar di Kalsel saat ini, sekitar 70 hingga 80 persen, sudah masuk kategori olahraga. Kami berharap perlakuannya bisa sama dengan cabang olahraga lain seperti bulutangkis, futsal, atau basket yang tetap boleh beroperasi,” harap Haji Imus.

Ke depan, POBSI Kalsel berencana mengajukan audiensi dan rapat dengar pendapat dengan DPRD serta pemerintah daerah agar regulasi daerah dapat menyesuaikan dan mengeluarkan biliar dari kategori hiburan di masing-masing kabupaten/kota.

“Ini demi kejelasan hukum, kenyamanan pelaku olahraga, dan kemajuan prestasi biliar Kalimantan Selatan,” imbuhnya.

Penulis: Tolah

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Danrem Tetap Ketua Pertina Kalsel, Petinju Kalsel TC Luar Negeri

Padel Remsi Jadi Anggota KONI Kalsel, Handi Arfani Fokus Pembinaan Atlet Menuju Pra PON

Rakerprov KONI Kalsel 2025: Rumuskan Program Kerja Satu Tahun