Pemegang Saham Terbesar Bank Kalsel, Ini Kata Pemprov Kalsel

by adm barito post
0 comments 2 minutes read
Kantor Pusat Bank Kalsel di Kota Banjarmasin

Banajrmasin, BARITOPOST.CO.ID – Ketua Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Haji Muhammad Rosehan Noor Bachri mengharapkan pemerintah provinsi atau pemprov setempat menjadi pemegang saham terbesar PT Bank Kalsel.

Baca Juga: Barito Putera Wajib Menang Saat Jamu Persela Lamongan

“Karenanya kami mendukung kebijakan Gubernur H Muhidin beserta Wakil Gubernur H Hasnuryadi Sulaiman meningkatkan penyertaan modal pemprov ke Bank Kalsel,” ujar Rosehan, mantan Wagub provinsi setempat di Banjarmasin, Sabtu.

Pansus III DPRD Kalsel membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemprov Kepada PT Bank Kalsel atau Banknya Urang Banua.

Baca Juga: Barito Putera Wajib Menang Saat Jamu Persela Lamongan

Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu, pemegang saham terbesar mempunyai kedudukan strategis selaku pengendali kebijakan Banknya Urang Banua tersebut.

“Oleh sebab itu, idealnya saham pemprov setempat kepada Bank Kalsel minimal 51 persen, bukan seperti sekarang 50 persen saja tidak sampai,” ungkap wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut.

Terkait hal tersebut, beberapa Anggota Pansus III pada rapat, Jum’at (17/10/2025), mengusulkan peningkatan penambahan penyertaan modal pemprov ke Bank Kalsel bukan Rp400 miliar, tetapi satu triliun rupiah.

Baca Juga: Barito Putera Wajib Menang Saat Jamu Persela Lamongan

“Realisasi penambahan penyertaan modal sebesar Rp1 triliun itu bisa secara bertahap selama empat tahun atau akhir masa jabatan Gubernur Muhidin dan Wagubnya Hasnur tahun 2024-2029,” ungkap Rosehan.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama (Dirut) Bank Kalsel H Fachrudin mengatakan, selama ini kebijakan Banknya Urang Banua ada pada Pemprov,. walau bukan sebagai pemegang saham terbesar.

“Hal tersebut berdasarkan atas kesepahaman para pemegang saham pemprov serta pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) se-Kalsel,” ungkap Fachrudin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kalsel Fathan menambahkan, kemungkinan 13 pemkab/pemkot sulit menambah penyertaan modal ke Banknya Urang Banua seiring kondisi harga pasaran batu bara kurang menggembirakan.

Baca Juga: Barito Putera Wajib Menang Saat Jamu Persela Lamongan

“Dulu atau saat harga pasaran batu bara cukup baik, pemkab/pemkot terkesan berlomba menambah penyertaan modal ke Bank Kalsel. Jadi memungkinkan pemprov sebagai pemegang saham terbesar,” ujar Fathan.

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar