Pelaksanaan PTM di Kalsel Diperlukan Kesiapan Semua Unsur

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Dalam pelaksanaa pembelajaran tatap muka (PTM) di Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerhati Pendididikan Dr H Jarkawi MMPd mengingatkan soal kesiapan semua unsur.

Selain itu, sebut mantan Wakil Rektor Uniska Banjarmasin ini, diperlukan pemetaan, khususnya untuk perguruan tinggi. “Ya, dipetakan jumlah mahasiswa dan dosen yang sudah divaksinasi dan yang belum. Kemudian apa konsekwensinya jika PTM berjalan secara terus menerus. Inikan untuk menghindari adanya wabah penularan virus baru Omicron,” ujar Ketua Forum Silaturrahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalsel ini

Untuk itu, Ia berharap, semuanya siap, seperti siap orangtuanya, siap siswa dan mahasiswanya, siap guru dan dosennya dan siap sekolah dan kampusnya. “Artinya kesiapan itu secara menyeluruh dan semua bisa terlaksana sesuai harapan,” tambahnya dalam sambungan seluler.

Ia pun berkeinginan, pelaksanaan PTM sekolah dan kampus di Kalsel dapat berjalan sesuai dengan kebiasaan baru. “Kalau kita melihat proses ini harapan kita mudah-mudahan mulai berjalan dengan kebiasaan baru,” jelasnya.

DR H Jarkawi MMPd

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel H Muhammad Yusuf Effendi mengatakan sesuai dengan dengan persetujuan Gubernur Sahbirin Noor dan rekomendasi Satgas Covid-19 Kalsel, maka PTM satuan pendidikan SMA/SMK/SLB telah berlaku secara terbatas.

Menurut Yusuf Effendi, ada enam poin yang harus diperhatikan pihak sekolah atau penyelenggara satuan pendidikan yakni telah mengisi daftar periksa melalui aplikasi Kemendikbudristek. “Kemudian, ada surat persetujuan orangtua/wali siswa mengenai PTM. Pihak sekolah juga telah menyiapkan dan melengkapi protokol kesehatan,” kata Yusuf.

Ia mengingatkan untuk kapasitas ruangan kelas bagi peserta didik dalam pembelajaran tatap muka hanya 50 persen atau separuh dari jumlah siswa. “Seluruh guru dan tenaga kependidikan harus sudah divaksin Covid-19. Begitupula, seluruh siswa yang mengikuti PTM di kelas telah disuntik vaksin,” kata Yusuf.

Mantan Kepala Disdik Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini menegaskan dalam menjamin ketaatan sekolah atas ketentuan itu, pihaknya telah menugaskan koordinator pengawas bersama pengawas pembina guna memonitor dan membina satuan pendidikan.

“Sekolah yang menyelenggarakan PTM harus taat dengan ketentuan. Utamanya, menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tegas Yusuf.

Menyikapi mencuatnya varian baru Omicron, Yusuf mengatakan Disdikbud Kalsel telah meminta agar kepala SMA/SMK/SLB agar disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Kapasitas ruang belajar hanya 50 persen kendati sesuai SKB 4 Menteri dan standar operasional prosedur (SOP) bisa lebih. Dengan catatan, jika jumlah peserta didik yang sudah divaksin di atas 80 persen,” papar Yusuf.

Nah, menurut dia, jika nanti ke depan justru kasus Covid-19 di Kalsel ternyata terus meningkat, maka PTM ini akan disesuaikan dengan kebijakan Satgas Covid-19 Nasional. “Bahkan, kami siap menunda PTM atau menghentikan PTM dan menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring kembali,”imbuhnya.

afdi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment