Pekerja TKBM Protes KSOP Banjarmasin yang Dinilai tak Tegas

Sejumlah Pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin, Senin (8/12/2025). (foto: istimewa)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID — Meski diguyur hujan, puluhan pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang tergabung dalam DPC Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia Kota Banjarmasin menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin, Senin (8/12/2025) pagi.

Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan para pekerja terhadap KSOP yang dinilai tidak tegas dan tidak konsisten menjalankan aturan terkait kegiatan bongkar muat batubara menggunakan fasilitas floating crane di kawasan Muara Tabone.

Massa menilai KSOP membiarkan kegiatan bongkar muat tanpa melibatkan TKBM Koperasi Samudera Nusantara, padahal koperasi tersebut merupakan penyedia resmi tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Banjarmasin sebagaimana diatur dalam regulasi Kemenhub.

Para pekerja mendesak KSOP menegakkan penggunaan TKBM sesuai Surat Kesepakatan Bersama (SKB) tahun 2010 antara Koperasi TKBM Samudera Nusantara dan APBMI Kalimantan Selatan yang secara hukum masih berlaku.

Persoalan ini mencuat setelah APBMI Kalsel menafsirkan sepihak aturan PM 152 Tahun 2016 terkait penggunaan frasa “dan/atau”, sehingga menganggap keterlibatan TKBM tidak wajib. Perbedaan tafsir tersebut membuat APBMI membuat perjanjian baru tanpa melibatkan Koperasi TKBM Samudera Nusantara.

Padahal dalam PM 59 Tahun 2021, pemerintah menegaskan bahwa kegiatan Ship to Ship Transfer, termasuk penggunaan floating crane, wajib melibatkan tenaga kerja bersertifikat dan berkompeten, yaitu TKBM yang terdaftar resmi.

“KSOP harus bertindak tegas menertibkan pelanggaran. Semua bongkar muat batubara wajib menggunakan TKBM resmi,” seru salah satu peserta aksi.

Wakil Ketua Koperasi TKBM Samudera Nusantara Banjarmasin, Muhammad Ardiansyah, mengatakan aksi ini muncul karena sejumlah persoalan belum diakomodir perusahaan bongkar muat, termasuk penggunaan floating crane.

“Untuk Banjarmasin, floating crane masih belum terakomodir,” ujarnya.

Sementara itu, Penasehat Hukum Koperasi TKBM Samudera Nusantara, Toto K. Rianto, SH, berharap KSOP memberikan respons positif.

“Kami berharap KSOP segera menindaklanjuti agar kawan-kawan TKBM dapat bekerja kembali,” katanya.

Para demonstran mengancam akan kembali turun aksi di depan DPRD Kalsel bila masalah tidak segera diselesaikan. Mereka juga menyatakan siap melakukan mogok kerja nasional melalui aliansi koperasi TKBM di seluruh pelabuhan Indonesia.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Bidang Lalu Lintas Laut KSOP Kelas I Banjarmasin, Yuniarsono, berjanji meneruskan aspirasi pekerja kepada kementerian terkait.

“Benar ada beberapa tuntutan dari tenaga kerja, dan semuanya akan kami sampaikan ke tingkat pusat,” ujarnya.

Penulis : Arsuma
Editor : Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Belum Jera, Residivis Pasar Lama Edarkan Sabu Bareng Remaja

Kebakaran Malam Hari Hanguskan Tiga Rumah di Kelayan

Wakar di Banjarmasin Utara Cabuli Bocah di Pos Kamling, Ditangkap Polisi