Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bergerak cepat menuntaskan vaksinasi Covid-19. November tahun ini ditargetkan sudah di atas 60 persen masyarakat Kalsel divaksin.
‘’Karena itu, kami mengupayakan percepatan vasinasi hingga tingkat kecamatan dan desa. Dua minggu terakhir, pasokan vaksin yang kita terima relatif cukup. Kendati jumlah yang diterima baru 2.400.000 dosis, dari yang dibutuhkan 6.322.000 dosis,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim, kemarin.
Menurut dia, Gubernur sudah menginstruksikan kepada bupati/wali kota se Kalsel agar meminta aparat dalam jajarannya, khususnya para camat, menyiapkan minimal 500 peserta vaksinasi per hari.
“Kalau ini berhasil, target kita 70 persen sampai Desember akan tercapai,” ujarnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor juga mendorong kegiatan vaksinasi hingga ke sekolah-sekolah. Dia ingin seluruh SMA/SMK di Kalsel bisa segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan mendapat rekomendasi pihak berwenang.
Saat ini, baru 30 SMA/SMK di Kalsel yang menjalankan uji coba PTM terbatas.
“Anak-anak kita, orangtua, ingin belajar (PTM,red). Karena beda sekali belajar tatap muka dengan virtual atau online, ada hubungan psikologis antara siswa dan guru, dan siswa lebih leluasa mendengarkan atau bertanya,” ujarnya saat meninjau vaksinasi Covid-19 di SMAN 7 Banjarmasin, Senin (1/11).
Karenanya, Gubernur juga mendorong upaya sekolah menggelar vaksinasi Covid-19, sebagai salah satu persyaratan agar bisa mendapat rekomendasi PTM, selain kesiapan fasilitas untuk protokol kesehatan.
Vaksinasi memang salah satu upaya menjaga kekebalan tubuh untuk menangkal serangan virus, seperti Covid-19 yang sudah terjadi hampir dua tahun terakhir.
Kini, imbuh Sahbirin, pemerintah sudah menghadirkan vaksin yang memang sudah lama ditunggu untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kekebalan tubuh dalam menghadapi Covid-19.
“Saya sudah pesankan agar yang belum divaksin segera ikut vaksinasi. Guru-guru dan siswanya. Kemudian protokol kesehatan dijaga. Kalau sudah (semua divaksin), sudah bisa tatap muka. Kita berharap dalam waktu segera (sekolah melakukan PTM,red),” ujar Paman Birin, sapaan Sahbirin Noor.
Diketahui, uji coba PTM tingkat SMA/SMK/SLB di Kalsel dimulai 4 Oktober 2021 lalu di 30 sekolah yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Hal ini sesuai surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, 30 September 2021.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi pihak sekolah sebelum melakukan PTM, pertama, kegiatan PTM dapat dilaksanakan dengan memperhatikan level status daerah dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Yakni, hanya wilayah yang berstatus PPKM level 1 hingga 3 yang diperbolehkan.
Selain itu PTM juga hanya bisa dilakukan oleh sekolah yang memenuhi syarat PTM dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Jumlah peserta didik setiap mata pelajaran adalah 50 persen dari kapasitas maksimal ruangan, pihak sekolah menjamin para peserta didiknya telah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama dengan menunjukan sertifikat vaksin.slm
Penulis: Salman Editor : Dadang Yulistya