Mencintai Produk Dalam Negeri Berarti Menghidupkan UKM

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani di sela-sela kegiatan sosialisasi ‘Aku Cinta Produk Daerah/Dalam Negeri’ yang diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa di Banjarmasin, Selasa (11/4). (foto salman/brt)

Banjarmasin, BARITO – Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masyarakat dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, supaya menggunakan atau membeli produk-produk dalam negeri, baik pakaian, makanan, perabotan dan keperluan rumah tangga lainnya.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani mengatakan, kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri atau daerah bisa menjadi garda pertahanan terhadap serbuan produk impor dan pasar bebas yang sudah merambah negeri ini.

“Dengan membeli produk dalam negeri berarti kita menghidupkan pelaku-pelaku UKM di daerah. Sebaliknya, bila kita tidak suka menggunakan produk dalam negeri berarti membunuh UKM yang ada,” ujar Birhasani dalam sosialisasi ‘Aku Cinta Produk Daerah/Dalam Negeri’ yang diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa di Banjarmasin, Selasa (11/4).

Tidak bisa dipungkiri ujarnya, banyak generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan gengsi, sehingga condong membeli dan memakai produk luar negeri. Padahal, produk dalam negeri juga berkualitas dan tak kalah dengan produk luar.

Diakui Birhasani mencintai produk dalam negeri memang tidak segampang membalikkan telapak tangan. Namun, menurut dia, jika terus ditanamkan sikap kecintaan terhadap produk anak negeri, maka sama saja membangun ekonomi Indonesia, karena dengan sendirinya menciptakan lapangan kerja.

“Di era pasar bebas dengan persaingan yang sangat ketat, jika masyarakat Kalimantan Selatan mencintai produk dalam negeri, jelas tidak akan terpengaruh dengan serbuan produk luar negeri. Ini sangat positif dalam meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya lagi.

Di hari yang sama, dinas ini menggelar bimbingan teknis prosedur ekspor kepada 30 pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Kalsel, selama dua hari, 11-12 November 2020. Kegiatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pelaku UKM dalam berorientasi ekspor serta mampu bersaing memperluas pangsa pasar untuk memasuki pasar ekspor.

Selain itu, ia juga berharap akan lahir para pelaku UKM yang meningkat menjadi eksportir. “Ekspor dilakukan secara langsung oleh mereka atau bekerjasama dengan eksportir yang ada. Sehingga produk-produk Kalsel bisa menjelajah hingga ke luar negeri,” ujarnya

Dikatakannya untuk bisa mengekspor produk ke luar negeri tidak harus memiliki perusahaan besar, produk besar, jumlah yang besar, maupun modal yang besar. Bahkan menurutnya 50 kilogram produk pun sudah bisa dikirim ke luar negeri.

Penulis: Salman

Related posts

Dirut Bank Kalsel Tak Pernah Hadir Dari Awal Penyusunan dan Penyempurnaan Draf Raperda Penambahan Penyertaan Modal

Meet And Greet Haviza Anjani & Zoe Abbas Jackson di Feliz Kosmetik Banjarmasin

Cek Harga BBM: Pertamina, Shell, BP, Vivo