Banjarmasin, BARITO – Sejak diterapkannya kebijakan adaptasi kebiasaan baru, hampir semua masjid di Kalimantan Selatan kini membuka pintu untuk umat Islam yang ingin beribadah, terutama salat lima waktu dan salat Jumat. Bahkan, sejumlah masjid sudah melaksanakan kembali masjid taklim yang sempat beberapa bulan ditiadakan karena pandemi virus Corona atau Covid-19.
Karena masih di bawah ancaman pandemi, tentu saja pelaksanaan Ibadah di masjid-masjid tersebut menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti mewajibkan jemaah memakai masker, memeriksa suhu tubuh, membawa sajadah sendiri, menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun, menetapkan jarak antarjemaah, dan sebagainya.
Kendati demikian, tidak dipungkiri, ada pula beberapa masjid dan musala yang tidak sepenuhnya, bahkan tidak sama sekali, melaksanakan prokes dengan berbagai alasan.
Salah satu masjid yang konsisten melaksanakan prokes, adalah Masjid Al Jihad di Jalan Cempaka Besar Banjarmasin. Masjid yang melaksanakan banyak kegiatan keagamaan ini sempat ditutup untuk umum, Mei 2020 lalu, karena Pemerintah Kota Banjarmasin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seiring berakhirnya PSBB, Masjid Al Jihad pun membuka kembali pintunya untuk jemaah yang ingin beribadah. Namun, dengan menerapkan prokes yang ketat.
Sekretaris Pengurus Masjid Al Jihad, Nanang Hairil Humaidi, yang dihubungi, Ahad (7/11), mengatakan, pihaknya berusaha melaksanakan prokes yang dianjurkan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dengan sebaik-baiknya, demi kenyamanan dan keamanan jemaah yang beribadah.
Prokes yang dilaksanakan di Masjid Al Jihad, menurut dia, antara lain dengan menggulung semua karpet di masjid, melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh bagian masjid sehari dua kali setiap hari, yaitu pada pukul 10.00 Wita dan 16.00 Wita atau seusai salat Ashar.
Kemudian, menyediakan kotak disinfektan di pintu-pintu masuk, sabun untuk cuci tangan di setiap tempat wudhu, penyanitasi tangan (hand sanitizer), pemeriksaan suhu tubuh jemaah, mewajibkan jemaah memakai masker dan membawa sajadah sendiri, serta menerapkan jarak antarjemaah.
Ketentuan prokes itu diumumkan pula di beberapa spanduk yang di pasang di beberapa tempat di Masjid Al Jihad. ‘’Pokoknya, apa yang dianjurkan Dinkes Kota Banjarmasin terkait protokol kesehatan, alhamdulillah terus kita laksanakan sampai saat ini,’’ terang Nanang.
Hasilnya, menurut dia, Masjid Al Jihad mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Banjarmasin sebagai masjid percontohan dalam penerapan protokol kesehatan.
Sampai kapan penerapan prokes ini?
‘’Takmir masjid sudah sepakat bahwa prokes ini akan terus diterapkan sampai ada pernyataan pemerintah atau instansi berwenang bahwa kota ini benar-benar aman atau tak ada lagi penyebaran virus Corona,’’ demikian Nanang Hairil Humaidi.
Salah satu jemaah, Apri, mengaku merasa aman dan nyaman beribadah di Masjid Al Jihad. ‘’Takmir masjidnya benar-benar memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi jemaah. Ruang masjidnya bersih, WC-nya pun bersih. Yang penting lagi, di masa pandemi ini, protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan tertib. Inilah yang membuat kita merasa aman dan membantu untuk beribadah dengan khusyuk ,’’ katanya.(*)
Penulis: Dadang Yulistya
1 comment
Abah ku tuh yang masker ungu