Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banjarmasin memiliki potensi untuk berubah status menjadi universitas.
Perubahan status tersebut dimungkinkan dengan memenuhi beberapa persyaratan.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, Udiansyah mengatakan, salah satu persyaratan untuk menjadi universitas adalah melengkapi program studi (prodi).
“Karena STKIP PGRI sudah ada 7 prodi dan prodinya adalah prodi terapan, maka selanjutnya harus membuka prodi yang dimasukkan dalam kelompok ilmu STEM yaitu sciences, technology, engineering and mathematics. Jadi menambah dua lagi dan harua menjadi sembilan prodi,” jelas guru besar kehutanan itu sebelum acara Sidang Terbuka Wisuda ke -28 STKIP PGRI Banjarmasin di Hotel Banjarmasin International, Rabu (4/12).
Udiansyah mengungkapkan, semua perguruan tinggi sangat dimungkinkan untuk berubah menjadi sebuah universitas. Hak itu karena peraturannya membuka peluang untuk itu sepanjang telah memenuhi syarat. Syarat tersebut diantaranya adalah memiliki prodi minimal 5 buah Syarat adalah untuk universitas minimal 5 prodi.
Jumlah Menurun
Jumlah sarjana pendidikan pada wisuda kali ini menurut Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Perguruan Tinggi (PPLP-PGRI)Banjarmasin, Drs H Dahri MM tergolong lebih sedikit dibandingkan wisuda sebelumnya.
“Memang jumlahnya agak menurun. Ini karena animo berkurang, sehingga jumlah mahasiswa tiap tahun semakin berkurang. Selain itu, perguruan tinggi dengan prodi yang sama jumlahnya cukup banyak di Banjarmasin, sehingga terjadi persaingan,” ujarnya.
Untuk menarik minat lulusan sekolah menengah menjadi mahasiswa STKIP PGRI, maka institusi ini menerapkan beberapa strategi. Misalnya aktif mempromosikan ke SMA, SMK, Madrasah Aliyah se-Kalsel.
“Kami juga memperkenalkan lembaga ini melalui alumni. Ini cara yang paling efektif. Apalagi banyak lulusan STKIP PGRI yang lulus CPNS dibanding lulusan perguruan tinggi keguruan lain, ini salah satu keunggulan kami,” bebernya.
Selain itu, imbuh Dahri, pihaknya benar-benar membekali mahasiswa dengan pengetahuan keguruan dan bidang yang dipilih mahasiswa.
“Perkuliahan kami jalankan secara disiplin dengan menanamkan karakter termasuk dalam hal pendidikan karakter anak dan mahasiswa. Sehingga ketika mahasiswa atau lulusan kami terjun ke masyarakat, mereka siap. Di samping itu, secara periodik semua prodi memberikan pendidikan agama di luar perkuliahan,” ungkapnya.
Pada Wisuda ke-28 STKIP PGRI Banjarmsin tahun 2019, lulusan yang dilepas berjumlah 371 orang . Mereka berasal dari enam prodi yaitu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, pendidikan Bahasa Inggris, pendidikan biologi, pendidikan matematika, pendidikan seni tari, pendidikan teknologi informasi. Sedangkan prodi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) belum ada.
Wisudawan terbaik yakni Wahyu Hidayatullah dari prodi pendidikan seni tari IPK 3,87 , Ruwaidarrakbi dari prodi pendidikan matematika IPK 3,85, Niva Perawaty BR Napitupulu dari prodi pendidilan bahasa dan sastra Indonesia IPK 3,84 ,Yulia Noor Safitri dari pendidikan biologi IPK 3,79, Ernawati dari prodi pendidikan bahasa Inggris IPK 3,66 dan Ahmad Anwar Ibrahim dari pendidikan teknologi informasi IPK 3,61.
Penulis: Cinthia