Denpasar, BARITOPOST.CO.ID – Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan sangat tertarik dengan inovasi di Provinsi Bali terkait bidang perikanan dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan berbasis solar sistem.
Inovasi yang dimaksud, yakni inovasi mesin pengering ikan berbasis solar sistem yang diterapkan di Bali.
Hal itu terungkap dari hasil studi komparasi Komisi II DPRD Kalsel ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali pada Jumat pagi (19/12/2025).
Studi komparasi itu dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi didampingi anggotanya Umar Sadik serta Kepala Pelabuhan Perikanan Batulicin dan Kotabaru, yang disambut Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali N Gde Ari Jayadi.
Dikesempatan itu Muhammad mengungkapkan ketertarikan pihaknya terhadap inovasi mesin pengering ikan berbasis solar sistem yang diterapkan di Bali.
Menurutnya, sistem tersebut memungkinkan proses pengeringan ikan berjalan optimal tanpa bergantung pada cuaca.
“Mesin pengering ikan ini sangat menarik karena menggunakan sistem tenaga surya, sehingga tidak perlu menunggu sinar matahari langsung. Ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya menjaga kualitas dan ketersediaan ikan,” terangnya.
Politisi Golkar ini menegaskan penggunaan mesin pengering ikan berbasis tenaga surya tersebut sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Kalsel untuk menjaga kualitas dan ketersediaan ikan.
Selain inovasi, lanjutnya, untuk pengelolaan pelabuhan perikanan di Provinsi Bali juga terintegrasi dengan sektor pariwisata, sehingga distribusi ikan berlangsung sangat cepat, karena hasil tangkapan nelayan dapat langsung dibeli oleh masyarakat dan diolah menjadi makanan siap saji di kawasan yang berdekatan, sehingga tidak memerlukan penyimpanan jangka panjang menggunakan cold storage.
“Ini menjadi ilmu baru bagi kami, bagaimana pariwisata bisa berjalan beriringan dengan pelabuhan perikanan. Berbeda dengan di Kalsel, distribusi ikan bisa memakan waktu beberapa hari sehingga cold storage masih sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Senada Umar Sadik menambahkan sistem pengelolaan perikanan di Bali memberikan banyak pembelajaran bagi Kalsel.
Ia menilai pemanfaatan teknologi pengeringan ikan berbasis energi terbarukan tidak hanya efisien, tetapi juga mampu meningkatkan nilai tambah hasil perikanan.
“Apa yang kami lihat di sini bisa menjadi referensi penting bagi Kalsel, terutama mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan agar lebih tahan lama dan bernilai ekonomi lebih tinggi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dari sektor kelautan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali N Gde Ari Jayadi menegaskan penerapan sistem pengeringan ikan berbasis solar sistem yang terintegrasi dengan distribusi cepat dan kawasan pariwisata terbukti efektif menjaga mutu hasil perikanan.
Editor/* : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya