Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kota Banjarmasin penyalur Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) Catur Ariyanto Widodo, Selasa (25/11/2025).
Secara keseluruhan, Catur juga menyampaikan bahwa kondisi ekonomi dan fiskal daerah
menunjukkan performa yang sangat positif dan stabil hingga akhir Oktober 2025.
Terkait UMi, penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro Kalsel Tembus Rp56,52 Miliar.
“Kinerja penyaluran menunjukkan perkembangan yang terus menguat sebagai salah satu instrumen
pembiayaan negara untuk pelaku usaha ultra mikro,” ucapnya.
Berdasarkan data SIKP Kementerian Keuangan,
total pembiayaan UMi yang tersalurkan telah mencapai Rp56,52 miliar dan diberikan kepada 11.143 debitur di seluruh kabupaten/kota.
Capaian tersebut menjadikan Kalsel berada pada peringkat 2 se-Kalimantan, dan ke 25 se
Nasional.
“Pembiayaan UMi di Kalimantan Selatan disalurkan melalui empat Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB), yaitu PNM, Pegadaian, BAV, dan KJP Cipta Prima Sejahtera,” bebernya.
Keempat lembaga ini berperan penting dalam memperluas jangkauan pembiayaan UMi hingga ke pelaku usaha ultra mikro yang belum bankable dan tidak memiliki akses kepada skema pembiayaan perbankan.
Dari empat lembaga penyalur tersebut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi
penyalur terbesar, dengan capaian Rp48,06 miliar kepada 9.801 debitur. Disusul oleh BAV sebesar
Rp4,93 miliar kepada 889 debitur dan PT Pegadaian sebesar Rp1,90 miliar kepada 159 debitur.
Berdasarkan persebaran wilayah, penyaluran UMi tertinggi terdapat di Kota Banjarmasin
dengan capaian sebesar Rp11,75 miliar kepada 2.176 debitur.
Kemudian disusul oleh Kabupaten
Banjar mencapai Rp6,69 miliar kepada 1.306 debitur. Selanjutnya oleh Kabupaten Tanah Laut
sebesar Rp5,05 miliar kepada 970 debitur.
Dari sisi sektor usaha, pembiayaan UMi didominasi oleh sektor perdagangan, mencapai 93,63
persen dari total penyaluran.
Sektor ini mencerminkan karakteristik usaha ultra mikro di Kalimantan Selatan yang banyak bergerak pada perdagangan kecil dan usaha rumah tangga.
UMi juga banyak disalurkan melalui skema kelompok, yang mencapai 95,07 persen, memperkuat pola pemberdayaan berbasis komunitas yang selama ini menjadi keunggulan UMi.
“UMi adalah jaring pengaman terakhir pembiayaan pemerintah bagi pelaku usaha ultra mikro.
DJPb Kalsel akan terus mengawal efektivitas penyalurannya agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Hamdani
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya