Dispora Kalsel Sosialisasikan Regulasi Baru, Setiap Daerah Wajib Bina Atlet Pelajar

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel telah mensosialisasikan regulasi baru terkait pembinaan sentra olahraga prestasi. Setiap kabupaten dan kota wajib berperan aktif membina atlet pelajar.

Dalam hal ini, Kementerin Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengarahkan penerapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 11 Tahun 2024 terkait pembinaan sentra olahraga prestasi di daerah. Dimana mengatur mekanisme pembinaan atlet pelajar melalui beberapa skema, yakni Spopnas, PPLP, KKO (Kelas Khusus Olahraga), dan SKO (Sekolah Khusus Olahraga).

“Daerah wajib ikut membina atlet pelajar. Selama ini pembinaan terpusat di provinsi, namun ke depan kabupaten dan kota harus berperan aktif. Ini amanat regulasi yang baru,” ungkap Kasi Pengelolaan Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kalsel, Asfia Urrahman, Rabu (3/9/2025) di Banjarmasin.

Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar Nasional (Spopnas), lanjutnya, menjadi kewenangan provinsi untuk usia 15-18 tahun dengan kualifikasi fisik minimal 70% standar atlet dunia. Kemudian PPLP berada di kewenangan kabupaten/kota untuk usia 15 tahun ke bawah. Sedangkan
KKO menjadi kewenangan Dinas Pendidikan atau Dispora dengan segmen usia 17 tahun ke bawah, berbentuk pelatihan pagi-sore tanpa menginap.

Beberapa daerah, ditambahkannya, seperti Tanah Laut, Tapin, dan Kabupaten Banjar sudah menyatakan kesiapan memulai pembinaan, meski cabang olahraga (cabor) yang dikelola masih terbatas. Di antaranya gulat dan panjat tebing menjadi prioritas awal.

Untuk provinsi, Dispora Kalsel tahun depan akan fokus pada program KKO yang membina atlet jenjang SMP. Hal ini dilakukan karena masih banyak daerah yang belum siap menjalankan PPLP maupun Spobda.

“Kalau daerah belum siap, kami ambil peran melalui KKO. Harapannya nanti berkelanjutan hingga Spobda bisa dijalankan kembali,” jelas Asfia.

Untuk Spobnas, Kalsel saat ini membina tiga cabang olahraga unggulan, yaitu angkat besi, pencak silat, dan dayung. Namun mulai tahun depan, cabor Spobnas akan dipersempit menjadi hanya dua cabang, dayung dan angkat besi, dengan fokus pada kelas-kelas yang mendukung persiapan Olimpiade.

“Jadi ke depan pembinaan lebih terarah dan berkualitas. Kami dorong daerah agar segera menganggarkan dan menentukan cabor unggulan sesuai potensi masing-masing,” pungkasnya.

Ia juga menyampaikan, monitoring dilakukan kepada atlet yang selama ini tergabung dalam program Spobnas dan Spobda. “Alhamdulillah hasil monitoring menunjukkan kondisi fisik atlet cukup bagus,” ucapnya,

Penulis: Tolah

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

SEA Games Thailand 2025 : Atlet Kalsel Perkuat Kontingen Indonesia

Dispora Kalsel Gelar Sosialisasi dan Bimtek IPO, Menjadi Indikator Kondisi Perkembangan Olahraga Daerah

Kejurnas Tenis Meja 2025 : Kalsel Masuk Peringkat Sepuluh Besar