Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel melaksanakan sosialisasi dan pembinaan teknis (Bimtek) survei pengukuran Indeks Pembangunan Olahraga (IPO). Kegiatan tersebut berlangsung sejak 2 hingg 4 Desember 2025 di Meranti Ballroom, Hotel Treepark, Banjarmasin.
Sosialisasi dan Bimtek IPO Kalsel melibatkan perwakilan Dispora kabupaten/kota serta enumerator dari desa dan kelurahan di seluruh Kalsel dengan total peserta 80 orang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan proses survei berjalan sesuai standar nasional, sehingga hasil pengukuran mampu menggambarkan kondisi pembangunan olahraga di Kalsel secara akurat,” sebut Kasi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Dispora Kalsel, Arif Noor Rahman mewakili Kadispora Kalsel
Pebriadin Hapiz dan Kabid Pembudayaan Dispora Kalsel Budiono.
Ia menambahkan, narasumber yang dihadirkan berasal dari Dispora Kalsel serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Salah satunya adalah Edward, Ketua Tim Pengukuran Data Olahraga Nasional Kemenpora, bersama staf teknis Adi.
Sosialisasi dan bimtek ini, menurutnya, sangat penting agar proses pengukuran IPO dilakukan dengan metode yang benar, berbasis kaidah statistik sebagaimana standar yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Dengan pengukuran yang tepat, kita bisa mendapatkan data valid mengenai kondisi pembangunan olahraga di daerah. Data ini nantinya dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk menentukan kebutuhan fasilitas olahraga, ruang terbuka hijau, hingga pemetaan kebugaran dan kualitas SDM olahraga,” bebernya.
Survei ini, lanjutnya, bukan bertujuan menilai benar atau salah, melainkan memotret kondisi nyata di lapangan. “Hasilnya nanti akan menjadi masukan bagi kepala daerah, SKPD, dan stakeholder terkait untuk menyusun kebijakan pembangunan olahraga yang lebih tepat sasaran,” terangnya.
Survei IPO sendiri tidak dilakukan kepada seluruh populasi, melainkan melalui pengambilan sampel sebanyak 40 titik yang dibagi ke seluruh kabupaten/kota. Setiap daerah diambil tiga desa atau kelurahan dengan metodologi yang telah ditetapkan Kemenpora.
“Ini bukan pengukuran cabang olahraga, tapi pengukuran kondisi umum masyarakat terkait olahraga dan kebugaran. Hanya saja, nantinya beberapa data prestasi atlet tetap akan diminta sebagai bagian dari indikator pembangunan olahraga,” ucap Arif.
Penulis: Tolah
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya