Pelaihari,BARITO- Tugas utama sebagai anggota pada Bamin SPKT Polres Tanah Laut Kalsel tetap ia jalani dengan rasa tanggung jawab, itulah ia Brigadir Deddy Purnomo, ternyata ia sambil membuka peluang bisnis dan membuka lapangan pekerjaan berupa produksi makanan khas orang Indonesia yakni Tempe.
Makanan yang berbahan dasar Kedelai ini membuat daya tarik tersendiri bagi Deddy, karena memang selain bergizi juga menjadi kebutuhan masyarakat.
Akan tetapi cukup berbeda cara pemasaran Tempe produksi Brigadir Deddy ini, terlebih dimasa pandemi covid-19 sekarang, maka ada peluang usaha yang bisa diambil dalam masa pandemi.
Seperti apa peluang pemasaran Tempe produksinya ?
Ditemui dikediamannya di Jalan Basuki Rahmat Kelurahan Angsau Kamis, (28/12/21), yang sekaligus dijadikan tempat produksi Tempe, bahwa ternyata pemasaran Tempe yang ia lakukan adalah dengan cara dari rumah ke rumah (door to door).
“Dimasa pendemi sekarang orang mungkin malas untuk pergi kepasar, disamping adanya imbauan untuk mengurangi kerumunan, maka dari itu pola pemasaran turun keperkampungan dan dari rumah ke rumah warga sangatlah tepat, hasilnya juga lumayan produk Tempe pun kadang sampai habis terjual,”paparnya.
Ia menambahkan, ide awal memang melihat pada kondisi pasar dimasa pandemi ini yang lesu, maka dari itulah pola door to door dirasa paling tepat, dan tidak ingin mengganggu produk serupa yang mungkin beredar di pasar-pasar.
Usaha Tempe Brigadir Deddy kini telah diperkuat dengan 15 orang karyawan marketingnya. Sebagian tenaga marketingnya ada dari Jawa Barat, Kapuas dan dari Tanah Laut sendiri. Mereka terdiri dari tim produksi 6 orang, tim sales lapangan 9 orang, total 15 orang.
Pemasaaran Tempe sendiri sementara diwilayah Kecamatan Pelaihari, namun sambil melihat peluang pasar ke kecamatan lain atau bahkan sampai keluar Kabupaten Tanah Laut, ungkapnya pula.
Produk Tempa Deddy juga sangat terjangkau harganya mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 5.000. Sementara menyangkut sistem pengajihan karyawan berupa fee penjualan dan fee kiloan untuk produksi, fasilitas mess, makan 3 kali sehari dan reward sepeda motor bagi yang bekerja dengan baik, mencapai target selama 5 tahun. Hal itu diterapkan Deddy agar team kerja semangat dalam bekerja dan memberikan penghargaan hasil jerih payah mereka. Soal kendala dilapangan hanya ketika cuaca hujan maupun terik panas, karena saat panas Tempe akan cepat matang.
Menurutnya pula, usaha produksi Tempe yang bernama Sumber Berkah 88 baru berjalan 3 bulan, dan inshaa Allah melengkapinya dengan produk Tahu, karena ini tengah dipersiapkan secara perlahan pembangunan pabrik berukuran sedang yang dalam tahap pembangunan. Konsep kerja pabrik jelas nantinya menggunakan sistem modern, mesin otomatis, full stainless, agar menghasilkan produk tahu yang higienis.
Muara akhir tujuan dari usaha makanan Tempe ini tidak lain untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, karna disaat pandemi banyak yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak kalah pentingnya untuk menambah penghasilan dengan melihat market yang masih terbuka lebar, karna baik Tahu maupun Tempe merupakan produk kebutuhan masyarakat.
Ada arti apa dibalik nama Tempe Sumber Berkah 88 ?
Menurutnya, angka 88 adalah angka keberuntungan dalam hidup yang selalu ada angka 8, lahir tanggal 28, angkatan Polisi 28, lahir pukul 8, tahun kelahiran 88 dan angka 8 adalah angka yang tidak terputus dengan harapan doa rezeki tidak terputus selalu tersambung seperti angka 8, paparnya.
Pagi sekitar pukul 06.00 wita, karyawan marketing Tempe ini pun sudah terlihat sibuk memasukan kedalam box kendaraan roda dua. Bahkan Deddy pun acap kali memimpin doa sebelum para marketing ini menjalankan misinya. Tidak jarang bahkan ketika lepas dinas di kantor Polres Tala, Deddy pun ikut memasarkan Tempe.baz