Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Dunia pertambangan selama ini identik dengan dominasi laki-laki. Namun, langkah Apriaty Sirait membuktikan bahwa perempuan juga mampu menembus batas di sektor yang penuh tantangan ini.
Apriaty, perempuan kelahiran Tarakan, menorehkan sejarah sebagai trainer perempuan pertama di PT Cipta Kridatama (CK), anak usaha PT ABM Investama Tbk. Perjalanan kariernya yang panjang dan penuh lika-liku akhirnya berbuah manis dengan penghargaan Perempuan Berbakti 2025, kategori Perempuan Berbakti di Perusahaan.
Penghargaan bergengsi yang diprakarsai Corporate Forum for CSR Development (CFCD) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menjadi pengakuan atas kontribusi Apriaty dan dedikasi perempuan di industri pertambangan.
“Saya sempat merasa tidak pantas. Tapi saya bertekad membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi trainer yang kompeten dan profesional,” ungkap Apriaty dengan rendah hati.
Perjalanan Panjang dari Operator ke Trainer
Karier Apriaty dimulai sejak 2009, saat ia diterima sebagai operator alat berat setelah lulus SMA. Di usia muda, ia sudah terbiasa mengendalikan truk tambang raksasa seperti Caterpillar 785 hingga Liebherr T282.
Namun, perjalanan itu tidak selalu mulus. Beberapa kali ia sempat terkena PHK. Alih-alih menyerah, Apriaty justru memperkuat dirinya dengan pendidikan tambahan dan sertifikasi. Hingga pada 2021, ia bergabung bersama CK dan meraih sertifikat Training of Trainer (TOT) berlisensi. Kini, ia sudah melatih lebih dari 300 trainee, mayoritas laki-laki.
Dukungan Cipta Kridatama
Direktur PT Cipta Kridatama, Roni Setyawan, menegaskan bahwa perusahaan selalu mendorong budaya kerja yang inklusif.
“Kami percaya keberagaman adalah kekuatan penting bagi kemajuan perusahaan. Perempuan membawa perspektif baru, kesabaran, dan ketelitian yang penting bagi keselamatan dan kualitas kerja,” ujarnya.
CK sendiri dikenal aktif mendukung pengembangan SDM, termasuk membuka peluang bagi karyawan perempuan untuk upskilling.
Momentum Kemerdekaan
Penghargaan yang diterima Apriaty terasa istimewa karena bertepatan dengan HUT ke-80 RI bertema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Tema ini sejalan dengan perjalanan Apriaty yang mengilhami banyak perempuan untuk berani mengambil peran dalam pembangunan bangsa, bahkan di sektor yang dianggap sulit dijangkau perempuan.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk semua perempuan yang berjuang membuktikan bahwa kita juga mampu,” tutup Apriaty.
*/ Editor : Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya