2022 PDAM Bandarmasih Ganti Pipa dan Bangun Reservoir

Banjarmasin, BARITO – Sepanjang tahun 2021 PDAM Bandarmasih mengalami kehilangan air yang siap distribusi ke pelanggan sebanyak 28,45 persen. Hal tersebut terjadi karena kondisi umur perpipaan yang rentan rusak.

Menurut Direktur Utama PDAM Bandarmasin, Ir Yudha Ahmadi, pipa rusak dan bocor itu memang yang sering terjadi. Sehingga pihaknya terpaksa melakukan penghentian pendistribusian sembari perbaikan.

“Rusak dan bocor itu penyebabnya memang kondisi umur pipa yang rata-rata 20 tahun lebih. Meskipun demikian kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan, agar persoalan ini perlahan bisa diminimalisir,” tuturnya saat jumpa pers di Aula PDAM Bandarmasih, Senin (27/12).

Yudha melanjutkan, peningkatan pelayanan yang dimaksud seperti rencana pembangunan reservoir dan mengganti pipa di beberapa wilayah yang rawan terdampak kebocoran.

Namun, saat ini wilayah yang memungkinkan dibangun reservoir (penampungan air bersih) yakni di Sungai Andai. Sedangkan wilayah lainnya terkendala lahan.

Sisi lain Sungai Andai dalam catatan pihaknya yang paling banyak mengkomplen hal air leding. Misalnya seperti tidak mengalirnya air bersih hingga berhari-hari.

Itu diakuinya, karena memang tekanan debit air terbatas sehingga wilayah Sungai Andai yang terhitung wilayah ujung jadi paling lambat sampai.

“Dengan adanya reservoir nanti, diharapkan mampu mengatasi persoalan tersebut. Saat ini kami telah mempersiapakan termasuk menghitung anggarannya berapa dan nanti akan kita maksimalkan di tahun 2022,” bebernya.

Kemudian selanjutnya, untuk wilayah yang terhalang untuk pembangunan reservoir misalnya suplai ke Banjarmasin Barat ditingkatkan dengan membesarkan pipa dengan diameter 800. Harapannya suplai bisa merata hingga ke ujung saluran pelanggan.

Hal itu juga dilanjutkan dengan daerah ujung lainnya yang tersebar di semua saluran di Banjarmasin.

Penulis: Hamdani

Related posts

DPRD Batola Konsultasi ke DPRD Kalsel Untuk Kejelasan Status Klinik Utama Setara

Setwan Kalsel Fasilitasi Bappeda Banten Selama Wisata Rakor

Kalsel Jangan Menunggu Bencana, Sumatera Sudah Jadi Contoh