Tak Sekedar Menulis, Wartawan Harus Tingkatkan Kompetensi Sektoral

by admin
0 comment 3 minutes read
Pertemuan Biro Humas dan Protokol Setdaprov Kalsel dan sejumlah wartawanAnggota Press Room di Gedung DewanPers, Jakarta , Rabu (31/10) .           (foto :tya/brt)

Jakarta, BARITO – Dewan Pers mengapresiasi Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kalsel bersama puluhan awak media yang datang ke lembaga tersebut, Rabu (31/10) pagi lalu.

Kunjungan tersebut menurut Tenaga Ahli Dewan Pers,Christiana Chelsia Chan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan wawasan reporter biro humas dan wartawan  anggota Press Room selaku mitra kerja. Khususnya dalam hal penyampaikan pemberitaan termasuk pula dalam hal perlindungan wartawan yang melaksanakan tugasnya. Pada kunjungan itu pula, Dewan Pers menyampaikan ucapan terimakasih karena berkesempatan menyampaikan kinerjanya.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah mengatakan, pihaknya bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan meningkatkan kerjasama dengan media di daerah.

Tenaga Ahli Dewan Pers,Christiana Chelsia Chan mengatakan, yang perlu dikuasai oleh wartawan bukan hanya menulis dan menerapkan kode etik. Wartawan juga harus senantiasa memperbaharui ilmunya sehingga dapat menyampaikan makna dari tulisannya kepada masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti uji kompetensi wartawan dan aktif mengikuti pelatihan-pelatihan.” Kami mendorong pemerintah dan badan non kementerian untuk  bisa memfasilitasi pelatihan jurnalistik untuk teman-teman wartawan agar mampu memahami sektor-sektor tertentu. Sehingga dalam penulisan beritanya bisa tepat sasaran,” ujarnya.

Bahasa atau karya jurnalistik, imbunnya,  tidak hanya jurnalistik an sich. Tetapi juga diikuti dengan bahasa-bahasa sektoral.

Dia mencontohkan, pada kejadian kecelakaan pesawat yang terjadi baru-baru ini, maka akan lebih baik wartawan yang meliput kejadian itu juga memahami konteks keselamatan penerbangan. Ilmu dan bidang keselamatan penerbangan ada di KNKT, direktorat perhubungan udara Kementerian Perhubungan ataupun PT Angkasa Pura. Sehingga dia menyarankan agar wartawan bisa mempelajari sektor perhubungan dan sektor lain melalui instansi tersebut. Sehingga pada akhirnya wartawan akan selalu up to date. “Dan jangan lupa kita sudah setuju dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Eropa,red).  Teman -teman dari Thailand ke Indonesia sudah sangat fasih berbahasa Indonesia dan bisa meliput. Kita juga harus latihan untuk menguasai sektor-sektor tertentu meski kita masih terbatas menggunakan bahasanya, tetapi sektoralnya kita kuasai dalam peliputan,” bebernya.

Dia berharap, Pemprov Kalsel bisa memfasilitasi kegiatan pelatihan dalam sektor ekonomi, sumber daya mineral dan hukum maupun keberagaman. Karena di Kalsel kaya sumber daya alam dan keberagaman yang menarik untuk disebarluaskan.

Selain itu, Pemprov juga didorong untuk bekerjasama dengan media yang sudah berbadan hukum Indonesia yaitu PT. Hal itu agar Indonesia memiliki pers yang sehat.

Pada kesempatan itu, disampaikan pula bahwa pada bulan ini juga pihaknya  mengumumkan hasil investigasi kasus kematian Muhammad Yusuf. Muhammad Yusuf merupakan wartawan  Berantas News dan Kemajuan Rakyat . Wartawan media online itu meninggal dunia dalam status tahanan di  Lapas Kotabaru bulan Juni lalu.

Menurutnya, kasus di Kalsel itu menarik perhatian. Karena meski di Kasel tidak ditemukan kasus kekerasan pada wartawan yang dilakukan pemerintah maupun ormas, tetapi terjadi kasus kematian. Sehingga kasus yang menimpa Muhammad Yusuf juga menjadi perhatian lembaga  internasional.

” Kita juga akan sampaikan hasil forensik penyebab kematian almarhum,” jelasnya.

Selain mengunjungi Dewan Pers, rombongan juga ke Balai Kota untuk bertemu dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) Provinsi DKI Jakarta. Rombongan berdialog dengan Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik,  Raides Aryanto beserta jajarannya.

Pertemuan lebih banyak bersifat penggalian informasi dan studi komparatif berkait tugas dan fungsi diskominfomas dalam mengelola informasi publik.

Tidak berbeda dengan Biro Humas dan Protokol Pemprov Kalsel, Diskominfomas DKI Jakarta juga tetap mengumpulkan kliping berita. Tetapi kliping berita  yang dikelola diskominfomas berbasis digital. Termasuk pula kliping berita media elektronik televisi dan radio di DKI Jakarta yang kemudian dianalisa oleh pihaknya.

” Hasil analisa tiap hari kita sampaikan ke gubernur termasuk pula isu yang dominan hari ini . Sehingga dapat ditentukan berita -berita yang perlu diklarifikasi dan dianalisis ,” jelasnya.

Diskominfomas DKI Jakarta juga tetap membuat rilis berita untuk media melalui portal www. beritajakarta.id.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Kalsel, Kurnadiansyah mengatakan, hasil pertemuan dengan Dewan Pers dan Pemprov DKI Jakarta menjadi masukan berharga bagi pihaknya dalam menjalin kerjasama dengan pihak media termasuk dalam hal meningkatkan kinerja dan fungsi pokok humas dalam hal dokumentasi dan publikasi. Dia juga berharap kemerdekaan pers semakin meningkat dan tidak terjadi kekerasan pers di Kalsel. tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment