Syaifullah Berjanji Terapkan Ilmu Saat Bebas Dari Rutan

by admin
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO
Tingginya tembok pagar rumah tahanan (Rutan) Pelaihari kelas IIb, tidak mematikan bakat dan minat para penghuninya. Segala macam bentuk pembinaan-pembinaan terus dilakukan manajemen rutan kepada warga binaanya, dengan harapan saat mereka menikmati udara kebebasan dapat membawa manfaat bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Dari ratusan orang warga binaan rutan, Syaifullah mantan Kades Kandangan Lama Kecamatan Panyipatan yang kesandung kasus tipikor dana desa tahun 2017 lalu dan kini mendekam di rutan kelas IIb Pelaihari, ia akan menerapkan ilmu di dapat saat pelatihan pembuatan pupuk organik oleh PPL Pertanian Tala. Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk merupakan kerjasama antara Rutan kelas IIb dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Tala serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tala.
Pelatihan pembuatan pupuk organik, Jum’at (18/1) di kebun Rutan kelas iib Pelaihari di Jalan 45 Kelurahan Sarang Halang, atau di samping kanan dari tembok rutan tersebut di peragakan oleh PPL Pertanian kepada semlah warga binaan rutan kelas IIb Pelaihari. Dengan seksama warga binaan pun menyimak apa yang di praktekan PPL.
“Yang jelas apa yang di dapat dalam pelatihan tersebut akan di tetapkan ketika nanti bebas dari Rutan. Bahan-banahnya pun mudah di dapat, sehingga dapat di kembangkan lebih lanjut di kampung,”ungkap Syaifullah.
Tidak saja pelatihan pembuatan pupuk ketua GOW Tala Yati Octaviana melakukan penanaman sejumlah bibit buah seperti Kelengkeng merah, alpukat merah, jeruk mandarin dan lain sebagainya. Jenis bibit buah ini sendiri di datangkan dari Jawa,.
Ketua GOW Tala Yati Octaviani Abdi Rahman usai penanaman mengatakan, pembuatan pupuk bagi warga binaan Rutan Pelaihari kelas IIb khususnya warga binaan Asimilasi atau yang dalam waktu dekat bebas.
Berharap ilmu yang mereka dapat membawa manfaat saat nanti ke tengah-tengah masyarakat, utamanya bertani karena lapangan pekerjaan sekarang sulit, maka dengan bekal ilmu pertanian dengan modal yang tidak terlalu besar bisa di kembngkan, kata Yati Octaviana.
Ia menambahkan, sebenarnya untuk program GOW adalah ke wanita, tapi tidak menutup kemungkinan mengarah ke kaum laki-laki salah satunya yang asimilasi ini. Bagi suami yang punya keahlian bertani maka juga akan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Sementara kepala Rutan Pelaihari kelas IIb Budi Suharto, amd, IP, SH menyambut baik atas ide dari GOW dan HKTI dalam rangka turut melakukan pembinaan kepada warga binaan rutan.
“Yang jelas pelatihan pembuatan pupuk sebagai modal ilmu pengetahuan pada nantinya setelah bebas, bisa praktek langsung, maka dengan sarana kebun di sekitar rutan Pelaihari ini menjadi wadah untuk menimba ilmu, atau penguatan ilmu khsususnya ilmu pertanian,”kata Budi Suharto.
Hal senada di utarakan ketua HKTI Tala Samsul Bahri, kontribusi melalui bibit tanaman buah agar keberadaan kebun rutan Pelaihari bisa memberikan kontribusi bagi bagi rutan sendir, bisa di nikmati warga rutan.
“Dalam kegiatan kemasyarakat, HKTI selalu mendampingi petani dalam rangka tanam-tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternkan. Menyangkut bibit sendiri bantuan dari swadaya anggota HKTI Tanah Laut dan ada dari APBD Tanah Laut.
Saat ini kebun rutan telah tumbuh subur beberapa tanaman seperti jagung, lombok, bayam, sawi dan lain sebagainya yang merupakan hasil bercocok tanam warga binaan rutan.baz

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment