Sering Rusak Ditabrak, Portal Jembatan Alalak II Dibuat Permanen

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Portal Jembatan Sungai alalak ll yang digunakan untuk membatasi truk atau mobil besar agar tidak melintas di jembatan, berulang kali mengalami kerusakan.

Menurut warga setempat, rusaknya portal karena sengaja ditabrak oleh truk. Karena bahannya tidak menggunakan material yang kokoh dan kuat, portal dengan mudah ditabrak dan rusak.

Warga juga menyebutkan, kejadian perusakan portal itu terjadi dini hari atau subuh. Belum diketahui persis apakah rusaknya portal itu disengaja atau tak sengaja. Dalam ini pemerintah setempat langsung menangani kerusakan.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Ikhwan Noor Khalik, bahan portal Jembatan Alalak II akan diganti dengan bahan yang lebih kuat, misalnya besi buta. Dengan begitu, mobil truk sekalipun yang menabrak akan rusak, bukan portalnya lagi yang rusak.

“Menurut laporan masyarakat portal rusak karena ditabrak truk. Itu akan kita tindak,” bebernya.

Ia berharap, dengan digantinya portal dari bahan besi yang kuat. Portal tidak lagi rusak dan arus lalu lintas tetap lancar.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Kalsel, Sahriliansyah membenarkan bahwa portal akan dipermanenkan di jalur alternatif, pascapenutupan Jembatan Alalak tersebut.

“Nanti portalnya dari bahan besi baja Wide Flange (WF) akan segera kita buat permanen. Jadi, kalau portalnya ditabrak, ada kemungkinan mobilnya yang hancur,” kata.

Besi WF adalah salah satu jenis besi yang sering digunakan sebagai rangka besi dari sebuah bangunan agar lebih kuat dan tahan lama.

Selama ini, portal yang dipasang di Jembatan Sungai II itu hanya besi ringan saja. Sekali tabrak putus atau hancur. Nah, bisa lain cerita kalau portalnya dari besi WF atau baja. Jika ditabrak, tentu mobilnya yang ringsek.

Namun ia tak menyinggung berapa besaran anggaran pembuatan portal jembatan penghubung Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin dengan Jalan Trans Kalimantan, Barito Kuala (Batola).

“Itu sudah kewajiban kontraktor karena terkait sarana pengaturan lalu lintas jadi kami tidak menganggarkan,” tutupnya. dan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment