Puluhan Rumah Desa Muara Asam-Asam Masih Terancam Gelombang Laut Pasang

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Gelombang air laut yang pasang diperairan Desa Muara Asam-Asam Kecamatan Jorong membuat belasan rumah warga setempat mengalami kerusakan. Kerusakan rumah bervariasi, ada yang hilang bagian dapurnya dan ada pula dinding rumah warga dari beton mengalami keretakan. Masih ada sekitar 50-an lebih rumah warga yang terancam gelombang air laut ini.

Pasangnya gelombang laut itu bahkan melewati siring yang dibangun oleh Pemkab Tanah Laut sepanjang 500 meter, sehingga mendekati rumah warga yang hanya berjarak kurang lebih 30 meter dari bibir pantai.

Warga yang berada dekat dari bibir pantai pun memasang penahan gelombang dengan menggunakan karung berisi pasir, hal itu untuk meminimalisir kerusakan akibat air laut.

Ada tiga buah Rt yang mengalami kerusakan rumah dengan jumlah 15 buah rumah yang rusak.

Zainudin, Kades Muara Asam-Asam Jum’at,(18/12) di Desa Muara Asam-Asam menuturkan, pasangnya gelombang air laut sudah berlangsung selama sepekan ini namun tidak begitu besar, hanya pada malam hari kemarin saja yang cukup besar hingga merusak rumah warga.

“Sebanyak 15 buah rumah warga yang rusak yakni tersebar di Rt 2, 3,4 dan 5. Separo rumah bahkan ada yang hilang, namun rata-rata yang rusak adalah bagian dapur yang pososinya membelakangi laut. Ancaman gelombang pasang bagi rumah warga sekitar 50-an masih menghantui mereka, utamanya yang dekat dengan laut. Saat ini yang diperlukan adalah penguatan siring laut yang ada untuk ditinggikan,”kata Zainudin.

Ia menambahkan, koordinasi dengan pihak Kecamatan, Dinas Sosial dan pihak terkait lainnya sudah disampaikan. Informasinya untuk penguatan siring dapat dilakukan ditahun depan karena sudah dianggarkan.

Warga yang mengalami kerusakan pada rumahnya, sementara waktu mengungsi kerumah tetangga dan sanak saudaranya. Ada pula warga yang rumahnya luput dari serangan gelombang pasang lantaran posisi rumahnya rumah panggung yang cukup tinggi, sehingga masih aman dari serangan gelombang pasang. Gelombang laut pasang pun membuat jalan desa yang mendekati bibir pantai ikut berlobang walau tidak meluas.

Mirnawati warga yang masih bertahan dirumah panggungnya itu mengutarakan, memang ada rasa was-was karena jika malam hari gelombang laut pasang, walau kondisi rumah masih aman-aman saja lantaran ketinggian tonggak rumah 1 meter.

“kalau malam lebih memilih mengungsi saja kerumah saudara yang tidak jauh, namun jika siang hari kembali kerumah,”kata Mirnawati.

Menurut warga, air laut yang pasang biasanya mulai dari pukul 18.00 wita dan puncaknya naik pada malam hari sekitar pukul 21.00 wita. Air laut bahkan sampai kejalan aspal desa yang berjarak kurang lebih 50 meter dari bibir pantai.

Pada malam hari warga pun siaga, untuk antisipasi jika air laut semakin tinggi hingga melebar dan merusak rumah warga lainnya. pasangnya gelombang air laut ini diprediksi hingga sampai bulan Februari 2021 mendatang. Warga yang rata-rata nelayan itu pun sementara waktu belum berani melaut mengingat cuaca buruk diperairan dengan gelombang tinggi diserta hujan dan angin kencang.baz

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment