Polisi Tangkap 45 Penjarah, Hubungi Jokowi, Sejumlah Kepala Negara Siap Bantu Korban Gempa

by admin
0 comment 5 minutes read

Palu, BARITO-Pasca-gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) lalu, pemerintah dan aparat keamanan memberikan toleransi kepada warga yang melakukan penjarahan minimarket dan swalayan demi mendapatkan bahan makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya yang diperlukan untuk bertahan hidup. Namun, kemarin, aparat kepolisian mulai bertindak tegas karena ada oknum warga yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan penjarahan di luar batas.

Polisi menangkap 45 orang warga Palu karena kedapatan mencuri barang-barang elektronik. Bahkan, ada yang ditangkap karena membobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM).  “Mereka ditangkap di Mal Taruta, ATM Center Pue Bongo, Gudang PT Adira, Grand Mal, dan Butik-butik Anjungan Nusantara,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (2/10).

Dedi mengatakan, 28 dari 45 tersangka ditangkap saat mencuri di Mall Tatura, tujuh tersangka ditangkap di ATM Center, satu tersangka di Gudang Adira, tujuh tersangka di Anjungan Nusantara, dan dua tersangka pencurian BBM di Grand Mall.

Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita barang bukti antara lain, sound sistem, LCD, printer, amplifier, mesin ATM BNI, sepeda motor, AC, dispenser, microphone, satu karung sandal, satu karung sepatu, satu kardus pakaian, linggis, betel, obeng, kunci leter T, kunci Inggris, dan palu. “Kasus tersebut dalam penanganan tim gabungan Dit Reskrimum Polda Sulteng dan Satuan Reskrim Polresta Palu,” kata Dedi.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto pun menegaskan jika barang yang dijarah bukan kebutuhan pokok, seperti barang elektronik, perhiasan, dan lainnya, Polri akan menindak tegas. “Kalau barang-barang lain, ini sudah kriminal,” tegas Setyo.

Ia mewanti-wanti agar masyarakat terdampak gempa dan tsunami Palu tidak berbuat kriminal.

Setyo kemudian menyampaikan kondisi terkini di Palu. Menurut dia, bahan bakar minyak (BBM) sudah bisa masuk dan didistribusikan kepada masyarakat. “Tadi pagi saya dapat laporan beberapa truk tangki sudah masuk Palu dan dikawal anggota, aman. Moga-moga masuk depo nanti bisa didistribusikan ke SPBU. Nanti SPBU akan jual dan masyarakat bisa aktivitas kembali,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan, Selasa (2/10) pagi, BBM dan bantuan logistik lainnya tampak memasuki Kota Palu,dikawal  ketat aparat TNI dan Polri.

Angkutan BBM, truk diarahkan ke SPBU-SPBU terdekat untuk mengisi tanki-tanki yang telah kosong sejak kemarin. Meski begitu, antrean pembeli BBM masih tetap mengular hingga keluar SPBU.

Sementara itu, untuk angkutan logistik khususnya makanan pokok diarahkan menuju Korem 132 Tadulako, Palu.  “Tolong dibagikan segera itu bantuannya. Sudah lapar kita ini,” teriak warga yang menunggu di luar Korem Tadulako.

Sementara itu, lebih dari 28 ton paket  bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng telah dikirimkan dari Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan menggunakan pesawat milik TNI AU.
Bantuan itu, diangkut bersama para relawan dan warga asal Palu yang tengah berada di Makassar sejak Sabtu lalu. Meski begitu, puluhan ton bantuan masih terus berdatangan hingga menumpuk di Lanud Hasanuddin dan masih dalam proses pendistribusian.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mendata seluruh kebutuhan para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Data-data tersebut nantinya segera diserahkan kepada sejumlah negara yang menawarkan bantuannya kepada Indonesia.

“Bantuan luar negeri kita terima, dan bantuan yang ada disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Saya minta nanti Pak Menko menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada, karena telepon-telepon yang masuk kepada kami, meminta apa yang dibutuhkan,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait penanganan dampak gempa dan tsunami di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).

Jokowi mengaku, tak sedikit Kepala Negara yang menghubungi dirinya untuk memberikan bantuan. Antara lain, dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Menurut Jokowi, para korban bencana saat ini sangat membutuhkan tenda, makanan, serta obat-obatan. “Saya kira, segera saja, kalau bisa hari ini (kemarin,red)  disampaikan pada mereka kebutuhan-kebutuhan yang kita butuhkan di lapangan, terutama tenda-tenda yang saya lihat sangat kurang. Dan, kita harap juga logistik, pada hari ini atau besok sudah melimpah di sana, dan tentu saja obat-obatan agar kita tidak kekurangan,” kata Jokowi.

Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyediakan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS (Rp 14,7 miliar) untuk  para korban gempa dan tsunami di Sulteng. Korsel juga mempertimbangkan untuk mengerahkan tim relawan ke lokasi bencana.

Seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, Selasa (2/10), Kementerian Luar Negeri Korsel mengharapkan bantuan kemanusiaan ini bisa digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan para korban gempa dan tsunami, juga untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana.
Sebelumnya, penyataan bantuan untuk para korban gempa dan tsunami di Sulteng juga disampaikan Amerika Serikat, Cina, Uni Eropa, Singapura, Filipina, Swiss, dan Maroko. Sementara itu, orban meninggal dunia gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah kembali bertamah. Hingga Selasa (2/10)  pukul 13.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.234 korban meninggal dunia yang berasal dari empat daerah.

“Tercatat 1.234 orang meninggal dunia. Korban berasal dari Kota Palu, sebagian dari Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Selasa (2/10).

BNPB belum dapat memilah data tersebut per daerah. Sebab, saat korban-korban itu ditemukan, ada yang langsung dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi.

“Sebagian korban sudah dimakamkan kemarin. Hari ini juga akan dimakamkan. Korban meninggal diidentifikasi dahulu sebelum dimakamkan,” kata Sutopo.

Dia menambahkan, dari data BNPB, korban luka berat tercatat sebanyak 799 orang dan korban hilang sebanyak 99 orang. Data korban tertimbun, yang didapatkan dari laporan masyarakat, sebanyak 152 orang.

Untuk jumlah pengungsi, berjumlah 61.867 orang yang tersebar di 109 titik. Sedangkan jumlah rumah rusak ada sebanyak 65.773 unit, semuanya belum diklasifikasikan.

“Jumlah korban yang tertimbun di Petobo, Kabupaten Sigi, dan Balaroa di Palu belum dapat kita perkirakan karena memang rumahnya amblas,” kata Sutopo.det/tpo/rep

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment