Paling Tren digunakan Masyarakat, Masker Scuba Ternyata Tidak direkomendasikan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Masker scuba yang paling tren digunakan masyarakat dan paling banyak dijual dipasaran ternyata tidak direkondasikan oleh dunia kesehatan. Hal tersebut karena jenis masker ini cenderung tidak berlapis dan masih beresiko tertular virus.

Hal ini pun diakui Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Selatan, dr. Mohammad Rudiansyah.
Bahwa masker scuba dan buff itu tidak aman.

Menurutnya, masker scuba itu hanya mampu melindungi 0-5 persen saja. Berbeda jauh bila dibanding dengan jenis lainnya seperti N95, masker bedah, dan masker spon.

Rudi menjelaskan, berbagai jenis masker berdasarkan fungsi dan tujuannya. Pertama masker N95, yang hanya direkomendasikan untuk tenaga kesehatan.
Menurut Rudi, masker jenis ini sangat rapat, bahkan sulit ditembus oleh kuman dan virus.

“Ini sebaiknya tidak digunakan oleh masyarakat luas, kecuali memang keluarga terdekatnya terinfeksi dan ini penggunaannya juga cukup susah. Karena tertutup, sehingga bernafas pun cukup sulit,” ucapnya.

Kemudian ada masker bedah yang dikatakannya punya tiga lapisan, yaitu lapisan luar, tengah dan dalam. Untuk lapisan luar, berfungsi untuk menahan tembusnya cairan, baik darah ataupun air.

Lapisan tengah, untuk menyaring mikroorganisme agar tidak tembus pori-pori. Sementara lapisan dalam berguna untuk menyerap keringat atau cairan lainnya.

“Ini juga dipakai oleh tenaga kesehatan. Berfungsi untuk tidak menularkan dan tidak tertular,” ujarnya.
Lalu Rudi memperlihatkan masker jenis spon. Ia menerangkan masker jenis ini hanya mampu menahan virus dengan jarak yang agak jauh.

Yang terakhir ialah masker kain biasa, yang sering digunakan oleh kebanyakan orang. Namun Rudi merekomendasikan, masker kain harus punya lapisan minimal dua sampai tiga lapis.

“Diharapkan di dalamnya kalau bisa ada semacam tisu. Mungkin tidak seratus persen mengurangi penularan. Tapi dari beberapa penelitian dapat mengurangi paling tidak sampai 70 persen,” tuturnya.

Sekedar diketahui, masker jenis scuba atau buff mulai ramai diperbincangkan semenjak akun media sosial instagram PT. KCI, melakukan sosialisasi menghindari penggunaan kedua masker itu.

Dalam penjelasannya, masker scuba atau buff hanya 5% efektif mencegah risiko terpapar virus.
Unggahan itu juga memaparkan efektivitas masing-masing jenis masker. Untuk N95 efektifitasnya mencapai 95-100 persen, masker bedah dan FFP1 80-95 persen, masker bahan 3 lapis 50-70% dan Scuba atau Buff hanya 0 sampai 5 persen karena bahannya yang cenderung tipis.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment