MENJEMPUT PRESTASI KEOLAHRAGAAN

by baritopost.co.id
0 comment 7 minutes read

OLEH : HESLY JUNIANTO

  • Selama hayat dikandung badan tidak ada seorangpun yang tidak mengenal olahraga dan tidak ada seorangpun yang tidak pernah berolahraga.

Oleh karena sifat olahraga itu “ universal “ maka semua manusia menyenangi aktivitas olahraga dalam segala macam bentuk dan ragamnya atau digemari sebagai aktivitas manusia dalam memelihara kesehatan dan kebugaran dibelahan bumi manapun manusia berada dalam paham politik atau golongan apapun dengan warna kulit atau jenis kelamin apapun yang pasti semua manusia senang akan berolahraga.

Apalagi adanya komitmen bahwa berolahraga itu tidak lain adalah suatu permainan baik dalam bentuk tantangan maupun rekreasi sebagai upaya menjaga kesehatan tubuh manusia itu sendiri sesuai semboyan “ MENSANO IN CORPORE SANO “ artinya didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Bahkan berolahraga ini sangat dianjurkan didalam agama, seperti dalam ajaran agama islam yang menjelaskan arti pentingnya olahrga sesuai sabda Nabi Muhammad SAW :

“ Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah
( H.R. Muslim) dari hadits itu memberikan gambaran pentingnya berolahraga dalam membentuk jasmani yang kuat sehingga dapat melancarkan dalam beribadah dan membentuk kepribadian menjadi jujur, sabar, sportif, bertanggungjawab dan meningkatkan kerja sama disiplin. Didalam sejarah islam di zaman Nabi Muhammad SAW sudah mengenal beberapa jenis olahraga seperti berkuda, memanah, berenang, gulat, lari, anggar. Semua jenis olahraga tersebut sangat digemari Nabi Muhammad SAW sehingga beliau jarang mengalami sakit karena memiliki tubuh yang sehat dengan kebiasaan positifnya yang tidak berlebihan dalam soal makan minum dan sangat rajin berolahraga .

Jadi dalam perspektif islam olahraga adalah aktivitas positif bermanfaat bagi kesehatan kebugaran untuk tubuh manusia sehingga dapat menjalankan ibadah lebih sempurna dan juga akan memunculkan aura positif maupun pikiran yang selalu konstruktif.

  • Dalam rangka Nation Building maka keolahragaan memegang peranan penting karena itulah diatur dalam produk hukum didalam Undang-Undang RI No 3 Tahun 2005 tantang system keolahragaan nasional yang terdiri dari XXIV BAB, 92 pasal dan Penjelasan Umum.

Didalam penjelasan umum bahwa olahraga merupakan bagian dari proses dan pencapaian tujuan Pembangunan Nasional sehingga keberadaan dan peranan olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam system hukum nasional. Jadi jelas bahwa Negara berkewajiban memberikan perhatian untuk kemajuan keolahragaan dan selanjutnya pada pasal 35 dan pasal 36 secara institusi penyelenggara keolahragaan Nasional menjadi Tanggung Jawab Menteri Pemuda dan Olahraga dibantu komite olahraga Nasional olahraga, sedangkan untuk tingkat Provinsi/Kab/Kota menjadi tanggung jawab Gubernur/Bupati dan Walikota (pasal 37) yang dibantu Koni Provinsi/Kab dan Kota (pasal 38).

Tugas-tugas Koni Provinsi/Kab/Kota diatur dalam pasal 39 Undang-Undang No 3 Tahun 2005 sebagai berikut  :

    1. Membantu pemerintah daerah dalam membuat kebijakan daerah dibidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga PRESTASI.
    2. Mengkoordinasikan induk organisasi cabang olahraga dan organisasi olahraga fungsional.
    3. Melaksanakan mengkoordinasikan keikutsertaan cabang olahraga PRESTASI dalam kegiatan olahraga yang bersifat lintas daerah dan nasional.

Institusi di Provinsi/Kab/Kota sebagai perpanjangan tangan Gubernur/Bupati/Walikota tentunya adalah Dinas Olahraga karena itu perlunya dibentuk wadah semacam Forum Diskusi Grup untuk membuat strategi dalam menjemput prestasi keolahragaan di Kalimantan Selatan, paling tidak dapat merumuskan bagaimana cara mendapatkan dukungan pendanaan diluar APBD, pelatihan menentukan kriteria atlet yang handal, kesejahteraan para atlet, menetapkan kriteria pelatih yang profesional dan sebagainya.

Lebih-lebih menghadapi PON 20 di PAPUA Tahun 2020 ini memerlukan energi ekstra luar biasa karena dari faktor pembiayaan lumayan besar khususnya transfortasi dan akomodasi dan ini sangat berpengaruh didalam menetapkan cabang olahraga yang mana untuk mendulang emas pada pesta olahraga nasional tersebut. Oleh karena itu secara defacto maupun dejure antara dinas olahraga ditingkat Provinsi/Kab/Kota dengan Koni Provinsi/Kab/Kota selalu tetap meningkatkan kebersamaan dalam mengejar prestasi terbaik bagi para olahragawan disetia event apapun juga baik tingkat wilayah, nasional maupun internasional khususnya dalam menghadapi PON 20 di PAPUA Tahun 2020 akan datang.

Sekelumit perjalanan Kalimantan Selatan dalam mengikuti pekan olahraga nasional dengan perolehan medali adalah sebagai berikut :

    • TAHUN 2000 PON XV DI JAWA TIMUR

EMAS : 11. PERAK : 8. PERUNGGU : 11

URUTAN : 13

    • TAHUN 2004 PON XVI DI SUMSEL

EMAS : 10. PERAK : 12. PERUNGGU : 10

URUTAN : 15

    • TAHUN 2008 PON XVII DI KALTIM

EMAS : 7. PERAK : 6. PERUNGGU : 10

URUTAN : 18

    • TAHUN 2012 PON XVIII DI BALI

EMAS : 5. PERAK : 12. PERUNGGU : 19

URUTAN : 19

    • TAHUN 2016 PON XIX DI JAWA BARAT

EMAS : 9. PERAK : 11. PERUNGGU : 18

URUTAN : 16.

Dari gambaran perolehan medali tersebut sepertinya Kalsel sangat susah sekali masuk urutan 10 besar disetiap ajang PON, padahal atlet-atlet banua dalam berlatih sesuai standar masing-masing cabornya. Oleh karena itu mumpung masih ada waktu menjelang tahun 2020 PON di PAPUA maka Pemerintah Provinsi melalui DISPORA dan KONI perlu fokus dan bersama-sama mencari benang merahnya sehingga dapat masuk dalam urutan minimal 10 besar pada PON akan datang tersebut. Sebetulnya langkah-langkah besar sebagai sarana motivasi sudah dimulai dengan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai pusat peringatan Hari Olahraga Nasional, Gubernur Kalimantan Selatan mendapat penghargaan sebagai Pembina olahraga terbaik, Kalsel memecahkan rekor muri karateka terbanyak, kemudian beberapa event nasional dan internasional yang diikuti beberapa cabor seperti karate, gulat, tinju dapat melewati prestasi nasional, tentunya kesemua ini bukan hanya sekedar penghargaan serimonial saja tapi tentunya penuh penilaian dan segala usaha untuk mendapatkannya. Begitu juga dalam menyiapkan para atlet-atlet atau olahragaan perlu keseriusan karena provinsi-provinsi lainpun tidak akan diam dalam persiapannya dan sekarang ini semua pusat-pusat pelatihan sudah semakin semarak dengan banjir keringat.

  • Pekan olahraga nasional di PAPUA sudah pasti akan terlaksana pada tanggal 20 Desember 2020 dari bocoran yang kita dapatkan diperkirakan hanya 37 Cabor yang akan dipertandingkan atau diperlombakan antara lain Airosport, Akuatik, Anggar, Angkat berat, Atletik, Basball, Bermotor, Billiard, Bola basket, Bola tangan, Bola Voli, Bulu tangkis, Catur, Criket, Dayung, Gulat, Hockey, Judo, Karate, Kempo, Layar, Menembak, Muaythai, Panahan, Panjat tebing, Pencak silat, Rughby, Selam, Senam, Sepak bola, Sepak takraw, Sepatu roda, Taekwondo, Tarung drajat, Tenis, Tinju, Wushu.

Sedangkan lokasi  Venue/tempat lomba ada di kabupaten MIMIKA, Kabupaten MERAUKE, Kabupaten JAYAPURA dan Kota JAYAPURA. Bentuk pergerakkan transportasi dari Kabupaten yang satu ke Kabupaten lainnya sarana yang tersedia hanya pesawat udara maupun kapal laut dan dari segi biaya tentunya memerlukan budget yang tinggi dan mudah-mudahan tidak akan berpengaruh didalam pengiriman jumlah olahragaan banua untuk mengikuti pesta olahraga nasional tersebut.

Untuk semua itu tidak salahnya para wakil-wakil rakyat yang baru terpilih bersama-sama PEMPROV dan KONI lebih awal memprediksikan pendanaan yang digelontorkan menghadapi PON ke 20 di PAPUA itu, termasuk juga memprediksikan berapa jumlah Cabor dan para olahragawan yang akan mengikutinya.

Dari segi teknis yang sangat diperhatikan juga tentang asupan gizi para atlet yang akan mengikuti pelatihan-pelatihan dan juga pola latihan yang maksimal sehingga tidak salahnya metode analisa akademis melalui para dosen jurusan pendidikan olahraga  dan kesehatan Universitas Lambung Mangkurat dapat dilibatkan. Begitu juga Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat dapat dimanfaatkan untuk tes kebugaran karena sudah memiliki peralatan yang standar dan canggih dan termasuk dalam menjaga asupan gizi para olahragawan pada saat pelatihan maupun pada waktu mengikuti PON ke 20 tersebut, karena tenaga ahli gizinya mempunyai sertifikat yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kalau selama ini ada anggapan bahwa Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat hanya fokusnya pada olahraga masyarakat maka anggapan itu tidak benar, hal ini karena sumber daya manusianya terdiri dari dokter-dokter olahraga dan gizi yang berstandar dengan peralatan uji kebugaran dan kesehatan cukup canggih, selain itu Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat adalah milik pemerintah dalam hal ini bagian dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Akhirnya untuk keberhasilan dalam menjemput prestasi keolahragaan tersebut sudah waktunya mulai sekarang  dengan kegiatan rapat-rapat/diskus-diskusi dan pelatihan-pelatihan tidak akan hentinya selalu bergerak dilaksanakan disetiap waktu dan kesempatan apapun juga.

WAJA SAMPAI KAPUTING

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment