Kalsel Diminta Benahi PTM

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Kepala Pusat Litbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Balitbangkes Kemenkes RI, Sugianto menilai Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membaik karena sudah mendapatkan nilai 0,6 dengan skala 0-1.

“Ini artinya sudah bagus, namun dari tujuh indikator penilaian masih ada satu yang harus dibenahi yaitu Indikator Penyakit Tidak Menular (IPTM),” katanya  di Banjarmasin Rabu malam (20/11) di acara pemberian penghargaan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 2019 yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel.

Karenanya, Sugianto meminta seluruh pihak terkait (stakeholder) bidang kesehatan di Kalsel agar lebih eratkan kerjasama untuk kendalikan PTM dengan lebih optimal. Sebab masih menjadi tantangan yang dihadapi.

Soal IPTM ini juga menjadi perhatian Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, melalui Asisten III Bidang Pemerintahan, Siswansyah. Gubernur bahkan mengingatkan, dengan besarnya anggaran yang disiapkan pemerintah untuk bidang kesehatan, besar harapannya agar permasalahan kesehatan bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Gubernur mengingatkan para kepala puskesmas dan kadinkes setempat mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.

“Puskesmas dan tenaga kesehatan di dalamnya harus mengambil peran dalam mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dan secara aktif terus menerus promosikan perilaku hidup bersih sehat,” pesannya.

Sementara. Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muhamamd Muslim mengatakan, para pemenang penghargaan berperan signifikan atas pencapaian perbaikan IPKM di Kalsel yang sudah menempati posisi urutan 24 dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Meski belum berada di urutan atas, namun IPKM Kalsel sudah mengalami perubahan signifikan ke arah lebih baik. Ini ditunjukkan dengan naik 7 peringkat dibanding posisi di 2013, yaitu urutan 31,” ujarnya.

Diakuinya, capaian ini karena pentingnya sinergi dan kerjasama seluruh stakeholder kesehatan dengan seluruh elemen, termasuk organisasi, akademisi hingga swasta dan dunia usaha.

“Makin banyak pihak yang terlibat, makin besar kemampuan kita percepat peningkatan aspek kesehatan masyarakat,” tandasnya.

Penulis: Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment