Harga dan Stok Pangan Stabil

by baritopost.co.id
2 comments 2 minutes read

Meski Ada Pandemi, Bencana Alam dan Hari Besar

Banjarbaru, BARITOPOST.CO.ID – Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan memastikan ketersediaan 11 bahan pokok dan harga tetap stabil dalam 3 bulan ke depan.

Sebelas bahan pokok tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, cabai rawit, cabai besar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalsel, Suparno usai rapat koordinasi terkait ketersediaan pangan di masa pandemi Covid-19 di ruang rapat Abrani Sulaiman, Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Rabu (18/11) mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan semua pihak misalnya Bulog untuk menjamin stok pangan dan kestabilan harga

“Dalam rakor ini,  kita mengundang semua tim satgas ketahanan pangan di provinsi  sekretaris satgas ketahanan pangan kota termasuk TNI dan polri. Kita bahas 11 bahan pokok komoditas utama. Karena satgas ketahanan pangan ini dibentuk karena terjadinya pandemi Covid 19. Setelah pandemi berlalu , kita bubarkan,” ujarnya.

Suparno menuturkan, pihaknya terus memantau stok dan harga 11 komoditi bahan pokok setiap hari dibawah koordinasi biro perekonomian.

Dari 11 bahan pokok tersebut, ungkapnya, yang paling utama adalah menjamin ketersediaan beras. Untuk beras yang merupakan makanan pokok,  Kalsel mengalami surplus dan stok aman sampai 3 bulan ke depan bahkan untuk 1 tahun.

Hal ini meski dalam kondisi masih pandemi Covid-19, ancaman bencana alam dan perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Dalam hal ketahanan pangan, kita sudah siap dan tidak ada masalah. Stok cukup dan harga stabil. Kalau misalnya ada harga komoditi yang mahal, masyarakat bisa datang ke TTIC,” tandasnya.

TTIC  atau Toko Tani Indonesia Center adalah toko yang berada di dinas ketahanan pangan yang menjual pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

Dia mencontohkan, ketika harga gula di pasaran sempat menyentuh harga RP 20 ribu per kilogram, di TTIC dijual seharga Rp 12.500 per kilogram atau sesuai harga eceran tertinggi.

Saat ini, ada 4 kabupaten/kota yang memiliki TTIC.  Empat kabupaten itu diantaranya adalah Hulu Sungai Selatan, Balangan dan Banjarbaru.

TTIC tersebut dikoordinir oleh TTIC provinsi . “Di kecamatan juga ada TTIC yang mensuplai komoditi  untuk dijual di TTIC provinsi,” sambungnya.

Sementara itu, Tim Satgas Pangan Polda Kalsel, AKBP H Suyitno Ardhi mengatakan,

upaya yang dilakukan pihaknya untuk menjaga keamanan stok dan harga pangan diantaranya adalah  menyampaikan himbauan, melakukan pengecekan di gudang maupun di pasar secara rutin.

“Kita juga melakukan penegakan hukum. Pada tahun 2020, kasus yang ditangani ditreskrimsus sebanyak 17 kasus, di Kabupaten Batola 4, Banjar 1 , Hulu Sungai Selatan 1 kasus. Dari jumlah kasus tersebut,  sebanyak 21, adalah kasus berupa penyimpangan distirbusi atau menjual LPG diatas harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan oleh peraturan gubernur,” paparnya.

Selain itu, tambahnya, 1 kasus berupa peredaran air minum kemasan tanpa ijin BPOM dan kasus gula kristal putih atau gula pasir.

Kasus gula pasir ini modusnya adalah pelaku memasukkan gula dalam kemasan karung 50 kilogram tetapi isinya tidak sesuai. Seharusnya karung diisi dengan gula kristal putih, tetapi malah diisi dengan gula rafinasi.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

2 comments

Faktor Cuaca dan Kenaikan BBM Pengaruhi Fluktuatif Harga Pangan Senin, 14 November 2022, 12:23 - 12:23

[…] BACA JUGA : Harga dan Stok Pangan Stabil […]

Reply
YLK Ingatkan TPID untuk Awasi Distribusi Bahan Pokok Pangan Sabtu, 17 Desember 2022, 19:12 - 19:12

[…] BACA JUGA: Harga dan Stok Pangan Stabil […]

Reply

Leave a Comment