Hama Ulat Mewabah, Petani Tanbu Terancam Gagal Panen 

by admin
0 comment 3 minutes read

Batulicin. BARITO – Para petani di Desa Mudalang Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), kini mulai resah, pasalnya padi milik petani terancam gagal panen dimusim ini dikarenakan serangan hama ulat penggerek batang padi.

“Hama ulat menyerang padi-padi yang belum matang, atau beberapa puluh hari sebelum masa panen tiba, yang diserang diseluruh sawah-sawah ini,” Ujar Andar salah satu petani di desa mudalang.

Dikatakanya, hama ini sangat mengganggu, karena menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman, mulai dari persemaian hingga mencapai panen, larva memotong bagian tengah menyebabkan  pucuk layu, kering mati dan gejalanya disebut sundep, sehingga padi yang sudah mulai berbuah tampak putih dan hampa tak berisi.

Menurut Andar kondisi seperti ini dirinya mulai kebingungan, sudah berbagai cara dilakukan hingga penyemprotan insektisida yang harganya lumayan tinggi tidak juga menunjukkan tanda-tanda hilangnya hama tersebut.

Satu hektar yang sudah digarapnya hampir dipastikan gagal panen, jika ini terjadi maka akan mengalami kerugian sekitar delapan jutaan, sejak penyemain hingga berbuah.

“Jujur saya sudah bingung, selain kerugian jutaan rupiah, hama ulat ini juga terus menerus mengerogoti tanaman padi lainya, baru kali ini terjadi, biasanya hama tikus, wereng saja tapi tidak separah ini,” Ujar Andar.

Senada yang disampaikan Mike (54) juga salah seorang petani, mengaku tanaman padi digarapnya, juga mulai diserang hama ulat penggerek batang.

Bila masalah ini lambat tertangani Lanjutnya, tidak menutup kemungkinan juga terancam gagal panen dan mengalami kerugian yang cukup besar

Untuk itu Dia berharap kepada pemerintah agar memperhatikan nasib para petani di Kecamatan Kusan Hilir, sesegera mungkin mencarikan solusi atau antisipasi hama tersebut, karena ini sudah sangat meresahka petani, apalagi padi sudah mulai berbuah penyakit hama datang, tentu sangat menyakitkan.

“Saya berharap pemerintah dapat segera membantu para petani mencarikan jalan keluarnya, karena hama ulat tersebut sepertinya belum ada obat, sudah berbagai macam insektisida disemprotkan belum juga hilang,” Katanya.

Kepala Dinas Pertanian Tanbu, Fauraji Akbar saat dikonfirmasi, selasa (19/5) kemarin, mengatakan akan segera mengambil langkah-langkah guna memberantas hama ulat penggerek batang yang menghantui masyarakat petani sekarang ini, salah satu langkah yang akan dilaksanakan adalah dengan penyemprotan secara massal, namun tentu sebelumnya turun kelapangan untuk mengamati dan meneliti sehingga dapat diketahui secara pasti, agar insektida yang akan diberikan tepat sasaran.

“Kita akan koordinasikan dengan Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), untuk segera kelapangan mengamati, karena POPT ini punya lab sehingga dapat diketahui jenis hama dan insektida yang harus digunakan,” Ungkap Fauraji Akbar.

Yang jelas dinas pertanian sangat merespon keluhan masyarakat petani dan tidak akan tinggal diam, dari sejak awal penanaman terus kita kawal hingga panen nanti.

Sementara Petugas POPT Mahyuddin, melalui telpon selulernya mengatakan, pihaknya sudah turun kelapangan melihat secara langsung kondisi padi, dan dapat diketahui bahwa hama yang mengganggu tanaman padi petani adalah hama ulat penggerek batang, pembusuk batang dan bakteri, ketiga jenis hama inilah yang membuat petani panik.

“Saya hari ini sudah ke desa pakattellu karena disana lokasi terparah hama ulat menyerang, besok rabu (20/5) akan ke desa mudalang kemudian ke desa manurung, guna mengamati dan meneliti hama tersebut,” Tuturnya.

Dia menghimbau pada masyarakat petani agar tidak melakukan penyemprotan berlebihan atau memberi insektisida berlebihan karena bisa dapat mempengaruhi tanaman dan dapat menimbulkan dampak yang lain. (Hal)

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment