DKP Kalsel Unggulkan Inovasi E-Lakasi dan E-Mutusilkan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalsel sejak tahun 2019 ini telah menyediakan pelayanan publik berbasis teknologi. Dua inovasi yang diluncurkan DKP Kalsel adalah e-lakasi dan e-mutusilkan.

Sekretaris DKP Kalsel, Winarno mengungkapkan, dengan adanya aplikasi tersebut, maka pelayanan dapat diberikan dengan mudah, hemat biaya dan cepat karena tidak perlu datang ke tempat layanan.

“Kita memiliki dua inovasi yaitu e lakasi di pelabuhan perikanan Kotabaru. Yakni layanan online untuk surat persetujuan berlayar bagi nelayan,” jelasnya pada acara “Ngupi Bareng Paman” yang diselenggarakan Biro Humas dan Protokol Setdaprov Kalsel, Jum’at )26/7) di ruang kelas 1 BPSDMD Kalsel.

Layanan e-lakasi tersebut diciptakan dalam rangka mempempermudah nelayan untuk mendapatkan ijin beayar tanpa harus mendatangi syahbandar. Nelayan cukup menggunakan handphone android sudah bisa mengajukan ijin berlayar. Jika syaratnya dipenuhi, ijin berlayar terbit secara online. Sedangkan jika syaratnya tidak lengkap, maka tertolak oleh sistem

Sedangkan e-mutusilkan adalah layanan yang diterbitkan oleh balai pengujian mutu hasil perikanan di  Banjarbaru. Layanan tersebut menerbitkan sertifikat pengujian hasil perikanan untuk tujuan ekspor. Berkait layanan tersebut, Winarno berharap, kabupaten lain dapat mengikuti inovasi tersebut agar memudahlan pelayanan publik.

Hal itu karena inovasi itu memiliki manfat sangat bagus dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Lebih jauh Winarno menuturkan, potensi kelautan dan perikanan di Kalsel memang belum tergali. Padahal Kalsel berpotensi untuk area budidaya keramba, budidaya minapadi, budidaya kolam,  karamba dan terumbu karang.  Termasuk pula hutan mangrove yang berpotensi sebagai tempat wisata.

Dalam hal ini, imbuhnya, bidang kelautan dan perikanan dapat menyumbang pendapatan daerah sebesar 30-40 persen jika dibangun dengan sungguh-sungguh.

” Potensi kelautan dan perikanan kita ini luar biasa. Selain perikanan, potensi lainnya adalah alur listrik yakni kabel bawah laut, pipa gas, dan perusahaan provider juga bisa kerjasama dengan kita. Semuanya diatur oleh DKP dalam hal perijinannya,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Winarno juga menginformasikan bahwa panjang garis pantai adalah 1293 kilometer. Sedangkan luas lautan sekitar 1005 hektar. Kemudian jumlah pulau 172 buah dan masih ada 6 yang belum bernama. Pulau tersebut masih dalam proses untuk menentukan klasifikasinya yakni pulau kecil atau tidak.

Pada Kegiatan “Ngupi Bareng Paman”, sejumlah SKPD Provinsi Kalsel memaparkan program dan pencapaian masing-masing. Selain DKP,  narasumber lainnya pada hari itu adalah BPSDMD, Disperkim dan Dinas Ketahanan Pangan.

tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment