Dinas Kesehatan diminta Tuntas Tangani HIV/AIDS, Jangan Sampai Jadi Fenomena ‘Gunung Es’

by admin
0 comment 2 minutes read
Yazidie Fauzy

Banjarmasin, BARITO – Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten maupun Kota diminta tuntas dalam penanganan kasus penyakit Human Immunodeficeincy Virus (HIV) dan Acquired Immune Defeciency Syndrome (AIDS) di Kalimantan Selatan, agar kasus penyakit mematikan ini tidak menjadi fenomena ‘gunung es’ dikemudian hari, seperti di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, penyakit HIV/AIDS ini mencapai 67 kasus yang harus ditangani serius dan optimal.

Imbauan itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy kepada wartawan, kemarin.

Menurut Yazidie, permasalahan penyakit HIV/AIDS ini memang harus ada keseriusan dalam penanganannya, karena itu pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan harus tuntas menangani kasus ini, baik kepada penderita maupun sosialisasi ke masyarakat untuk pencegahan.

Kenapa harus tuntas? Mantan Ketua KNPI Kalsel ini tidak menginginkan permasalahan ini terus berkembang dan jangan sampai menunggu menjadi fenomena ‘gunung es’.

“Seperti fenomena gunung es, misalnya hanya tinggi 3 meter diatasnya, ternyata dibawahnya bisa 9 meter, seperti kasus penyakit HIV/AIDS, di tempat kita anggaplah ditemukan tidak sampai 1.000 penderita, tapi kita khawatirkan banyak di antara penderita itu malu memeriksakan darahnya, karena menderita HIV/AIDS dianggap tabu,” terang Yazidie.

Sosialisasi ke masyarakat untuk pencegahan itu sangat penting, imbuhnya, karena di masyarakat masih kuat anggapan, bahwa penyakit HIV/AIDS itu penyakit kotor dan membuat malu keluarga, namun kita harusnya bisa mencontoh Jawa Timur, yang senang menemukan kasus HIV/AIDS, karena segera diberikan pertolongan pertama di Puskesmas.

“2030 di harapkan di Kalsel tidak ada lagi kasus penyakit HIV/AIDS, namun itu harus dibarengi pihak Dinas Kesehatan betul-betul melakukan pemeriksaan HIV/AIDS,” tegasnya.

Politisi PKB ini menambahkan, seperti di Jawa Timur dalam penanganan kasus penyakit tersebut malah senang ada menemukan HIV/AIDS, karena penderita segera diberikan pertolongan pertama di Puskesmas, sekaligus diberikan vaksin HIV/AIDS.

Karena itu, pihaknya di Komisi IV membidangi kesehatan, tukasnya, mengingatkan kepada Pemerintah Daerah, jangan lengah menangani kasus penyakit HIV/AIDS ini di Kalsel, jangan menunggu jumlah penderita meningkat, baru ada tindakan untuk menuntaskan, jangan sampai nantinya malah menjadi fenomena ‘gunung es’ dikemudian hari.

“Untuk data 2018 kita belum menerima,” tandasnya.

Untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah penyakit HIV/AIDS diseluruh dunia, maka setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia dan Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988 silam dan sejak saat itu mulai diperingati oleh pemerintah, organisasi internasional maupun yayasan amal di seluruh dunia. sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment