Daring Bersama 5 Negara

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) terus melakukan upaya-upaya dalam menciptakan sebuah perguruan tinggi didaerah yang berkuantitas dan berkualitas, terlebih dalam rangka untuk mempersiapkan SDM pendidikan ditahun 2045 mendatang. Hal ini sesuai dengan pidato presiden RI Joko Widodo yang menyebutkan ditahun 2020 menandakan Indonesia hanya punya 25 tahun lagi untuk mencapai asa yang telah ditetapkannya dengan jargon “Indonesia Emas”. Landasan yang kuat untuk kemajuan bangsa mutlak diperlukan, salah satunya Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan harus siap berkontribusi. Untuk mempersiapkan SDM yang unggul, memiliki daya saing yang tinggi dan berkarakter mulia, kedepan perlu dibangun pusat unggulan pendidikan diberbagai provinsi dan atau kabupaten/kota. Indonesia perlu memiliki sekolah-sekolah yang unggul dalam bidang akademik, budaya, dan karakter di setiap provinsi dan/atau kabupaten kota. Ini dibangun agar menjadi penghela bagi gerbong kemajuan pendidikan dalam jangka panjang. Konsekuensinya, program pemerataan kualitas tidak perlu dilakukan untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun mendatang.

Sejalan itu Kamis, (17/12) dikampus Politala menggelar “Politala International Confrence on Tourism and Agriculture” (PICTA). Kegiatan PCTA digelar selama 2 hari dari tanggal 16 dan 17 Desember 2020. PICTA sendiri dilakukan secara daring dan diukuti 5 negara. Pada sebuah ruang khusus dilaksanakannya PICTA, kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Dijelaskan Wakil Direktur (Wadir) Politala Sukma Firdaus, kelima negara sebagai peserta dalam PICTA yakni dari negara Mynamar, India, Cina, Taiwan dan Pakistan. Akan tetapi masih ada beberapa negara lain yang juga ikut berperan seperti Jepang.

“Output dari kegiatan ini, pertama untuk menambah pengetahuan baik mahasiswa maupun dosen, akan tetapi lebih jauh adalah memberikan kontribusi pada hari jadi Kabupaten Tanah Laut ke 55,”kata Sukma.

Ia menambahkan, PICTA juga rangkaian dari Forum Group Discussion (FGD) beberapa waktu lalu, sementara outcomenya ingin mencari sumbangsih di Tanah Laut khususnya pariwisata dan pertanian.

Dalam PICTA, nara sumber dari negara Pakistan disampaikan oleh Dr.Muhammad Yassen selaku asisten professor at National Texille University Faisalabad yakni tentang Islamic Tourism atau Wisata Religi yang mengarah pada kultur di Indonesia khususnya Tanah Laut, karena wisata religi sangatlah berkembang sekali. Tidak hanya itu, dari pertanian disampaikan oleh Prof.Dr.Shumizu dari Ph.D Department of Agro Environental Sciences Faculty of Agriculture Kyushu University Jepang.

Sukma menyebutkan, dari Dr.Shumizu tersebut pembelajaran pengelolaan pertanian dan pengembangan tehnologinya secara khusus, agar nantinya bisa diterapkan di Kabupaten Tanah Laut bersama SDM di Politala.

Langkah selanjutnya kata Sukma, dilakukan pendalaman kembali dan dilanjutkan kepada pimpinan agar memperoleh lanjutan instruksi. Namun arahnya langsung lebih kepada Politala seperti misalnya mendirikan program studi yang memang kualited terhadap pengembangan daerah.

Dalam kegiatan PICTA nara sumber lainnya yakni Dr.Macario G.Gayeta selaku profsor Researcher International Reviewer Section Editor at SEISENSE Bueiness Review dari negara Philipina. Kemudian dr.Tanima Bhattacharya dari India. Sementara dari pihak Poltilata sendiri Rina Febriana,SE,M.Com, Amelia Rezeki,M.Pd dan satu dari Universitas Islam Kalimantan Dr.Muhammad Uhaib As’ad,M.Si.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment