Betya Sahara Wakili Kalsel Raih Perunggu Olimpiade Guru Tingkat Nasional

by admin
0 comment 2 minutes read

HADIAH-Guru SLB-C Negeri Pembina Provinsi Kalsel Betya Sahara peraih Perunggu Olimpiade Guru Tingkat Nasional, perlihatkan hadiah uang Rp15 juta saat foto bersama Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan, Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makkie dan Kepala Disdikbud Kalsel H Yusuf Effendie.(ist)

Banjarmasin, BARITO-Betya Sahara Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Selatan berhasil meraih Perunggu pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kepada wartawan, Senin (13/5/2019) Betya mengatakan, ia mewakili Provinsi Kalsel pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional dan akhirnya berhasil meraih Perunggu untuk Mata Pelajaran (Mapel) Program Khusus (Progsus) Program Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah luar biasa.

“Penghargaan Perunggu langsung diserahkan Dr Kadarisman Kasubdit Kesharlindung Dikmen Kemendikbud RI,” ucap Betya.

Betya menuturkan, ia meraih Perunggu itu setelah berhasil mengalahkan ratusan peserta yang mengikuti Olimpiade Guru Tingkat Nasional di Jakarta.

“Tidak menyangka berhasil meraih Perunggu pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional,” ucap Betya.

Lanjutnya, karena saingannya pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional cukup berat bahkan materi yang diujikan juga tidak mudah.

Betya menegaskan, keberhasilan yang ia diperoleh tersebut berkat dukungan semua pihak khususnya Pemerintah Provinsi Kalsel.

“Saya mewakili Kalsel dari 32 orang, yang tersaring di tingkat Provinsi, yang lolos cuma 2 orang ke Nasional,” ucapnya.

Dari 2 orang perwakilan Kalsel, imbuhnya, saya saja yang berhasil meraih Perunggu untuk jenjang Mapel Progsus atau pendidikan khusus.

Diceritakannya, awalnya peserta yang mengikuti pendidikan khusus sebanyak 1.023 orang kemudian yang lolos Nasional sebanyak 135 orang.

“Menurut teman-teman dan juri, aku menang di media yang berupa aplikasi ekstensi APK untuk android yang bisa saya siapkan dalam waktu 3 jam pas ujian workshop, soalnya sesuai sama pembelajaran era revolusi 4.0,” ungkapnya.

Betya menuturkan pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional tersebut, ia harus mengikuti ujian enam lapis dan paling sulit pada saat mengikuti ujian online tahap dua dengan soal 100 dan peserta harus mengerjakan dalam 60 menit.

“Soal-soal yang diberikan semuanya panjang-panjang,” ujar Betya.

Selain itu peserta juga mengikuti sesi ujian praktik karena materi di dapatkan mendadak jadi menyiapkan materi dan media juga mendadak dibatasi waktunya.

Dengan keberhasilan ini, Betya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalsel, karena telah memberikan kesempatan kepada seluruh guru di Provinsi ini, agar bisa mengikuti seleksi Olimpiade Guru baik tingkat Provinsi dan Nasional.sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment