Akurat Takaran, SPBU Gunakan Sistem Digital

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi  (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan H Saibani mengungkapkan, 111 SPBU Pertamina di Kalimantan Selatan sudah menggunakan sistem digital untuk penakaran BBM yang dikeluarkan melalui nozzle.

“111 SPBU lebih yang di digitalisasi dan sudah terpasang untuk wilayah Kalimantan Selatan mencapai 90 persen,” ujar H Saibani didampingi Sekretarisnya HM Irfani, Kamis (5/3).

Ia memastikan, pemasangan digitalisasi nozzle pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan efektif pada Juni 2020, guna memastikan tidak adanya penyimpangan distribusi Bahan Bahar Minyak (BBM) bersubsidi.
PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom (Persero) berkomitmen terhadap penggunaan informasi teknologi (IT) sebagai langkah efektif dalam mengendalikan pendistribusian BBM bersubsidi.

PT Pertamina (Persero) mempercepat penerapan digitalisasi SPBU, Ia mengakui sistem memberikan manfaat kepada konsumen berupa peningkatan kepastian takaran. Digitalisasi juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM.


Ke depan, persaingan adalah di pelayanan dan kemudahan, termasuk digital, ujar Saibani. Untuk itu, pihaknya terus menggenjot penerapan digitalisasi SPBU.

Melalui digitalisasi SPBU, penyaluran BBM dari tiap nozzle atau selang SPBU dapat tercatat secara akurat dan mendekati waktu faktual sehingga konsumen mendapat manfaat peningkatan kepastian takaran.

Pertamina juga dapat meningkatkan pengawasan atas penyaluran BBM. Sistem ini terintegrasi secara nasional hingga dapat dimonitor di pusat.

Jumlah penyaluran serta kondisi stok bisa dimonitor. Dan sudah bisa transaksi nontunai menggunakan aplikasi MyPertamina yang didukung LinkAja.

Digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan infrastruktur digital SPBU, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, hingga pemeliharaan (maintenance) selama jangka waktu perjanjian.

Digitalisasi ini juga akan memudahkan Pemerintah memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan. Sebab, proses distribusi dapat terekam dengan akurat di dalam sistem. ” IT nozzle yang mencatat CCTV, mencatat nomor polisi, dan merekam semuanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemilik SPBU Kabupaten Hulu Sungai Selatan M Husaini menyatakan, kesiapannya dalam penyediaan digitalisasi SPBU. Meski demikian, Ia mengatakan, kesulitan system digital persoalan kelistrikan. “Kalau listrik padam, otomatis menggunakan cara manual dalam melayani konsumen,; ucap mantan Anggota DPRD Provinsi Kalsel ini.

Penulis: Afdi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment