Grow Happy Parenting dan Tips Pola Asuh Anak Mampu Membangun Kebahagiaan

by admin
0 comment 4 minutes read
Dokter spesialis anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dan Brand Executive Nestlé LACTOGROW Pramudita Sarastri, serta Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC dalam workshop bertema Grow Happy Parenting untuk berbagi tips mengenai gaya pola asuh di Cordinat Cafe Duta Mall Banjarmasin. (afdi/brt)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Nestlé LACTOGROW, ber-workshop dengan tema Grow Happy Parenting untuk berbagi tips mengenai gaya pola asuh ‘Grow Happy’ kepada para orang tua yang memiliki beragam tantangan di masa yang lebih dinamis dan modem, dalam menjalani perannya saat ini. Nestle sebagai produsen susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas, peduli kesehatan ibu dan anak.

“Kegiatan ini merupakan tindak Ianjut dari hasil pemaparan studi Child Happiness yang diumumkan Nestlé LACTOGROW pada Juli Ialu di Jakarta. Studi Child Happiness menemukan bahwa anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya,” kata Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC, di Cordinat Cafe Duta Mall Banjarmasin, Rabu (28/11/2018).

Menurutnya, disatu kenyataannya ditemukan lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil.  Di samping memaparkan tentang arti kebahagiaan keluarga serta kecukupan gizi anak Indonesia, studi ini juga mengungkapkan bahwa saat menilai karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua hanya memperhatikan ciri-ciri fisik.

“Misalnya saja saat anak menunjukkan ekspresi ceria dan aktif bergerak. Padahal, menurut Myers & Diener (2018), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja, namun lebih kepada rasa nyaman, aman, dan diterima dengan baik di lingkungan sosialnya,” ujarnya.

Menuryt Elizabeth, pada umumnya para orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan kondisi tumbuh bahagia (Grow Happy).

“Banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan mereka bersama anak meskipun telah susah payah menyisihkan waktu. Tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan handphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua,” katanya.

Elizabeth juga memberikan tips agar lebih terlibat dalam kegiatan anak, yaitu bukan terfokus pada jenis aktivitas, namun waktu kebersamaan.  Tidak ada distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak. Responden 370 orang tua yang memiliki anak usia 2-5 tahun yang tersebar di 6 kota di Indonesia. Melakukan eye-to-eye contact saat bersama anak. Buatlah anak merasa dirinya paling penting.

Elizabeth juga memberikan beberapa kiat yang dapat membantu orang tua untuk membesarkan anak agar tumbuh bahagia, diantaranya: . Memberikan makanan tepat waktu dan bergizi. Mendukung kompetensi anak. Cukupi waktu tidur anak. Memberikan cinta tanpa syarat kepada anak. Menjadi orang tua yang bahagia sehingga bisa menularkan kebahagiaannya kepada pasangan dan anak.

Lebih lanjut Elizabeth menjelaskan bahwa tekanan hidup modern ini berdampak pada kebahagiaan orang tua itu sendiri. “Bagaimana bisa mendukung kebahagiaan anak, apabila orang tuanya sendiri tidak mengetahui bagaimana membahagiakan diri sendiri? Panduan inilah yang dibutuhkan para orang tua agar bisa membangun rantai tumbuh bahagia“’dalam keluarga.

Orang tua yang bahagia akan menghasilkan anak yang memiliki ketahanan terhadap stres dan tantangan hidup di masa depan, anak-anak ini dihasilkan melalui pola asuh orang tua yang bahagia dan terlibat dalam aktivitas anak3.

Untuk mengenal dirinya sendiri, setiap individu khususnya orang tua perlu memahami apa saja sumber kebahagiaan dalam hidup seperti positif afektif (tertawa, damai, pemenuhan diri), negatif afektif (marah, sedih, curiga), dan tingkat kepuasan hidup agar dapat mengajarkan anak bagaimam arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Sementara dokter spesialis anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) mengatakan, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hati mereka,” katanya.

Dewi menambahkan, anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat dan dapat menyerap nutrisi dengan baik sehingga anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik yang dapat menunjangnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Untuk membentuk saluran cerna yang sehat, kita harus menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yaitu diantaranya dengan: o Konsumsi makanan bernutrisi lengkap dan bervariasi.  Konsumsi makanan yang mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencemaan. Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur.” Katanya.

Brand Executive Nestlé LACTOGROW Pramudita Sarastri menambahkan, agar si Kecil tumbuh bahagia. dibutuhkan keselarasan antara nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy. Dengan peran orang tua yang semakin menantang saat ini, membuat Nestlé LACTOGROW berupaya untuk membantu orang tua dengan menggelar workshop “Grow Happy Parenting” untuk berbagi informasi dan kiat mengenai pola asuh anak serta tips memberikan nutrisi seimbang dan lengkap untuk tumbuh bahagia. yang dapat diterapkan dengan mudah.

“Pada kesempatan ini Nestlé LACTOGROW juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan, dan Lactobacillus reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang,” ungkapnya.

Melalui kampanye Grow Happy. Nestlé LACTOGROW ingin membantu orang tua untuk bisa menerapkan kemampuan untuk membangun kebahagiaan dirinya sendiri agar bisa membagikan kebahagiaannya pada anak dan keluarga serta menyediakan nutrisi yang optimal bagi anak-anak untuk tumbuh bahagia. afd

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment